HALUANRIAU.CO, DUNIA - Presiden China, Xi Jinping dipastikan akan berkunjung ke Arab Saudi.
Dikutip dari CNN, Jum'at (28/10/2022), kabar tersebut disampaikan langsung oleh Menteri Luar Negeri (Menlu) Arab Saudi, Pangeran Faisal bin Farhan dimana sebelumnya ia telah melakukan diskusi dengan Menlu China, Wang Yi.
Lebih lanjut, Pangeran Faisal lantas memuji hubungan antara Saudi dengan China yang semakin erat dan solid.
"Pertemuan kami hari ini datang di waktu yang penting, semacam pendahuluan sebelum rencana kunjungan Presiden China (Xi Jinping) ke Kerajaan (Saudi)," tutur Pangeran Faisal yang dikutip dari CNN Indonesia.
Faisal menerangkan bahwa kini Saudi tengah melakukan finalisasi pertemuan tingkat tinggi negara-negara Arab dengan China.
Namun demikian, Kemenlu China belum menanggapi terkait klaim Pangeran Faisal tersebut.
Sinyal kuat kunjungan China ke Arab Saudi tersebut disinyalir karena semakin retaknya hubungan antara Amerika Serikat (AS) dengan negara arab tersebut.
Keretakan tersebut semakin memuncak setelah OPEC yang tak lain didalamnya ada Arab Saudi tetap akan membatasi produksi minyak bumi meski negeri paman sam tersebut meminta organisasi itu untuk memperbanyak produksi.
Atas hal tersebut, Presiden AS, Joe Biden kesal dengan tidakan itu dan menuding Arab Saudi sengaja membatasi produksi dikarenakan 'berkomplot' dengan Rusia yang tengah disanksi Amerika.
Atas tuduhan Joe Biden, pihak Saudi kesal dan menilai Amerika mengada-ada dengan mengaitkan kebijakan pembatasan tersebut dengan perang politik.
Baca Juga: 27 Calon Anggota Panwaslu Kecamatan Se-Kabupaten Kepulauan Meranti Hari ini Dilantik
Artikel Terkait
Filipina Diterpa Kasus Perdana Omicron Subvarian XBB
Salah Kirim E-Mail, Mendagri Inggris Mengundurkan Diri
Malaysia Gelar Pemilu Pada 19 November 2022
Serangan Bom Paket Mematikan Landa Penjara Insein, 8 Orang Meninggal Dunia
PM Inggris, Liz Truss Mengundurkan Diri
Rishi Sunak, PM Inggris Termuda dan Keturunan India Punjabi
TKI Alami Kebutaan Setelah Majikan Memukulnya di Singapura
Bayern Kritik Langkah Jerman Segera Legaliasi Ganja
Menlu AS Sebut Dalam Waktu Dekat, Cina Ingin Rebut Taiwan
Belanda Selidiki 'Kantor Polisi Ilegal' China di Rotterdam dan Amsterdam