Belanda Selidiki 'Kantor Polisi Ilegal' China di Rotterdam dan Amsterdam

- Kamis, 27 Oktober 2022 | 16:44 WIB
Ilustrasi bendera China (Unsplash)
Ilustrasi bendera China (Unsplash)

HALUANRIAU.CO, BELANDA - Kementerian Luar Negeri Belanda, mengaku kini tengah menyelidiki laporan bahwa China secara ilegal telah mengoperasikan dua kantor polisinya di negara kincir angin tersebut.

Hal itu diungkapkan oleh Juru Bicara Kemenlu Belanda, Maxime Hovenkamp. Ia mengaku bahwa pemerintah China sendiri belum pernah memberitahu terkait kantor-kantor tersebut melalui jalur diplomatik dan Hovenkamp dan menyebut kantor-kantor tersebut menjadi ilegal.

"Kami sekarang sedang menyelidiki sebagai kementerian apa yang terjadi dengan kantor-kantor itu, dan kalau kami memiliki lebih banyak informasi tentang hal itu, kami dapat menentukan tindakan yang tepat," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Belanda, Maxime Hovenkamp yang dikutip dari detik.

"Yang benar adalah bahwa pemerintah China tidak pernah memberi tahu kami tentang kantor-kantor itu melalui jalur diplomatik, sehingga membuatnya ilegal," tambahnya.

Dilansir dari RTL Nieuws dan platform jurnalisme investigasi Follow the Money yang diterbitkan hari, Selasa (25/10), ada indikasi bahwa kantor-kantor itu digunakan untuk menekan para pembangkang China di Belanda.

Dari media tersebut disebutkan bahwa kantor-kantor tersebut juga menawarkan layanan warga seperti perubahan status perkawinan serta SIM China.

Klik di sini untuk mendapatkan voucher Pegadaian

Disebutkan juga seorang pembangkang asal China telah dipanggil untuk mengadap ke kantor polisi China yang ada di Rotterdam. Pembangkang itu juga mengatakan bahwa ia telah menerima panggilan telfon dan pesan teks dari nomor tak dikenal dan mengatakan bahwa ancaman bom telah dibuat atas nama dirinya.

RTL Nieuws dan Follow the Money juga menyebutkan bahwa kantor polisi China yang ada di Rotterdam tersebut dibuka oleh kepolisian di Prefektur Lishui, Provinsi Zhenjiang, sedangkan satu kantor polisi China lagi yang berada di Amsterdam dioperasikan dari Kota Fuzhou, Provinsi Fujian.

Kedua wilayah Belanda tersebut merupakan sempat utama imigrasi warga China ke Eropa.

RTL Nieuws dan Follow the Money juga mengaku bahwa mereka telah menerima e-mail dari Kedubes China di Amsterdam yang mengatakan bahwa mereka tidak mengetahui keberadaan kedua kantor kepolisian tersebut.

Safeguard Defenders, Lembaga HAM yang berbasis di Spanyol menyebutkan dalam laporannya di bulan September lalu, Beijingmemiliki stasiun layanan polisi di luar negeri, termasuk 12 negara di Eropa.

Laporan itu juga menyebut bahwa satu kantor polisi China juga berada Frankfurt, Jerman.

Baca Juga: 2311 Wisudawan Hadir Secara Offline, UIR Optimis Tahun Depan Laksanakan Wisuda 100% Secara Normal

Editor: Bilhaqi Amjada A'araf

Sumber: CNN

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Joe Biden Umumkan Kembali Nyapres AS di 2024

Selasa, 25 April 2023 | 19:02 WIB

Mahathir: Saya akan Terus Berpolitik

Selasa, 28 Maret 2023 | 16:50 WIB
X