HALUANRIAU.CO, FILIPINA - Departemen Kesehatan Filipina (DOH) mengumumkan pada, Selasa (18/10/2022) bahwa pihaknya telah mendeteksi kasus pertama Covid-19 varian Omicron subvarian XBB yang lebih menular.
DOH mengatakan, sebanyak 81 kasus terdeteksi dua wilayah di Filipina, namun tidak mengungkapkan daerah mana yang masuk kedalam kasus tersebut.
Petugas dari DOH, Maria Rosario Vergeire mengungkapkan bahwa sebanyak 70 dari 81 kasus yang terdeteksi telah pulih, delapan kasus masih dalam isolasi serta tiga lainnya belum diketahui.
Maria menambahkan bahwa subvarian XBB tersebut memiliki kemampuan untuk menghindar dari kekebalan yang lebih tinggi dari pada varian BA.5. Menurutnya, subvarian XBB lebih menular dan dapat menghindari kekebalan dari vaksin.
“Menurut Kementerian Kesehatan Singapura, tidak ada bukti yang membuktikan bahwa subvarian baru ini menyebabkan penyakit yang lebih parah,” kata Vergeire dalam bahasa Filipina.
Lonjakan kasus COVID-19 di Singapura sebagian besar disebabkan oleh subvarian tersebut.
Pada, Sabtu (15/10/2022), Menteri Kesehatan Singapura, Ong Ye Kung mengatakan gelombang infeksi kemungkinan akan mencapai puncaknya pertengahan November dan menyebutnya sebagai gelombang pendek dan tajam.
Klik di sini untuk mendapatkan voucher Pegadaian
Baca Juga: Putus Kontrak Pembangunan Gedung Korem, Pemprov Kembali Anggarkan Tahun Depan Rp17,5 M
Dikutip dari Rappler, Filipina diketahui akan segera mengikuti kebijakan dari Singapura, menjadikan masker sebagai syarat keluar rumah.
Sejauh ini, Vergeire mengatakan dia tidak melihat alasan untuk memberlakukan lebih banyak pembatasan meskipun subvarian XBB terdeteksi di negara tersebut.
“Untuk saat ini, kami tidak melihat alasan untuk memperketat pembatasan,” kata Vergeire dalam bahasa Filipina.
“Siklus hidup virus mencakup mutasi dan varian baru. Sistem siap untuk kasus-kasus baru ini.”
Dari data terbaru yang diperoleh dari DOH, sebanyak 73,4 juta orang Filipina sekarang telah divaksinasi penuh terhadap COVID-19. Lebih dari 20,3 juta orang telah menerima booster pertama mereka, sementara 3,2 juta telah menerima booster kedua sejauh ini.
Mengenai booster Omicron bivalen, Vergeire mengatakan bahwa mereka telah berkoordinasi secara terus-menerus dengan pihak Moderna dan Pfizer dan telah menyatakan minat mereka kepada produsen untuk membuat kesepakatan untuk booster khusus Omicron.
Artikel Terkait
Taiwan akan Akhiri Karantina Covid-19
Nekat Merokok di Singapura, Jutaan Rupiah Bisa Melayang
Seorang Bapak Siksa Putri Kandungnya Hingga Tewas, Hanya Karena Membuka Kulkas Tanpa Izin
PM Malaysia Sebut Pembubaran Parlemen adalah Hak Prerogatifnya
Rudal Korea Utara Terbang Melintasi Jepang
Kasino dan Resort-Hotel Milik China di Laos Sekap 700 Pekerja Migran Malaysia
Penembakan Massal Penitipan Anak di Thailand, 34 Orang Tewas
Otoritas Jepang Konfirmasi Mangaka Kazuki Takahashi Meninggal Dunia Karena Selamatkan Korban Terseret Arus
Artis Bollywood, Vaishali Thakkar Bunuh Diri
PM Ismail Sabri Sebut Anggaran APBN Malaysia 2023 akan Dihitung Ulang Sebelum Akhir Tahun