HALUANRIAU.CO, Pakistan - banjir bandang yang dipicu oleh hujan lebat melanda sebagian besar wilayah negara Pakistan sejak, pertengahan Juni 2022 lalu.
Dikutip dari Time, seorang penjabat Pakistan menyebutkan bahwa hampir 1000 orang tewas dan melukai serta ribuan orang mengungsi.
Jumlah korban tewas tersebut didapatkan setelah PM Pakistan, Shahbaz Sharif meminta bantuan internasional dalam menanggulangi kerusakan akibat banjir yang mematikan di negara Islam yang masuk kedalam katagori miskin tersebut.
Musim hujan yang tidak terprediksi datangnya lebih awal tersebut membuat para tim penyelamat tengah berjuang hingga kini mengevakuasi para korban yang terdampar dan membuat pemerintah Pakistan menyatakan darurat nasional.
Gerbang kontrol Air yang berada di Sungai Swat yang terletak di Provinsi Khyber Pakhtunkhwa barat laut telah hancur dan mengakibatkan Distrik Charsadda dan Nowshera terendam.
Baca Juga: Kemenhub Tunda Kenaikan Tarif Ojek Online
“Kami memperingatkan dan memaksa warga yang ragu-ragu untuk meninggalkan rumah mereka demi keselamatan dan pindah ke kamp-kamp bantuan yang didirikan di gedung-gedung pemerintah yang menjadi tempat aman,” ungkap Sania Safi, seorang Administrator utama di Distrik Charsadda.
Menteri Penerangan Pakistam, Maryam Aurangzeb mengatakan tentara dan organisasi penyelamat tengah membantu mengevakiuasi banyak orang di Distrik Sindh selatan, Khyber Pakhtunkhwa barat laut, Punjab timur dan provinsi Baluchistan barat daya.
Baca Juga: Dipecat Secara Tidak Hormat, Fredy Sambo Resmi Ajukan Banding
Artikel Terkait
Jerman Tolak Paspor Baru Indonesia
Media Iran Puji Hadi Matar, Penikam Penulis Buku Ayat Setan: Bravo
Rakesh Jhunjhunwala, Miliarder Asal India Meninggal Dunia
Pengadilan Junta Militer Myanmar Jatuhkan Aung San Suu Kyi 6 Tahun Penjara
Prancis Tolak Klaim Mali Persenjatai Pejuang Islam
Pria Bersenjata di Tembak Mati Setelah Mencoba Menerobos Masuk Gedung FBI
Hujan Deras Tanpa Henti Akibatkan Selandia Baru Direndam Banjir
Rusia Tuding Ukraina Terlibat Dalam Ledakan Bom Mobil Yang Tewaskan Putri Sekutu Putin
Mantan Imam Masjidil Haram Divonis 10 Tahun Bui
IMF Kunjungi Sri Lanka, Bahas Paket Bailout