HALUANRIAU.CO, Iran - media asal Iran, kayhan, memuji aksi penyerangan terhadap penulis buku kontroversial Ayat-Ayat Setan, Salman Rushdie di New York.
"Bravo untuk pria pemberani dan menyadari tugasnya menyerang Salman Rushdie yang murtad dan bejat di New York," demikian bunyi laporan kayhan, Sabtu (13/8).
"Mari kita cium tangan orang yang merobek leher musuh Tuhan dengan pisau." lanjut media tersebut.
Saat ini, Salman Rushdie masih dalam perawatan dan menggunakan alat bantu pernapasan usai ditikam oleh sang terduga pelaku.
Pihak berwenang Iran pun hingga saat ini belum juga mengeluarkan pernyataan resmi terkait penyerangan terhadap Rushdie.
Baca Juga: Dikritik Netizen, Menpora: Presiden AFF Minta Angkat Piala Bersama
Rushdie mengalami penyerangan di Institut Chautauqua pada, Jumat (12/8/2022) pukul 11.00 waktu setempat.
Rushdie saat itu tengah berada di panggung untuk memberi kuliah sastra.
Sang penikam yang diketahui bernama Hadi Matar kemudian merangsek ke panggung dan menikam Rushdie berulang kali di bagian leher dan perut.
Saat kejadian, polisi langsung mendekati Rushdie dan mengamankan pelaku Hadi Matar yang masih berusia 24 tahun yang berasal dari New Jersey. Rushdi lalu dilarikan ke rumah sakit untuk menjalani perawatan.
Rushdie menjadi sorotan dunia karena karya yang dianggap kontroversial, The Satanic Verses atau Ayat-Ayat Setan (1988). Buku ini dinilai tak menghormati Nabi Muhammad dan menghina umat Muslim.
Buku tersebut berisi soal kejadian dimana Nabi Muhammad telah keliru mengira ayat-ayat yang dibisikkan setan sebagai wahyu.
Sudah sejak lama, Rushdie menerima ancaman dan percobaan pembunuhan. Namun, berulang kali ia berhasil lolos.
Salah satu agensi dari Rushdie, Andre Wylie, mengatakan sampai sekarang Rushdie belum bisa bicara dan menggunakan alat bantu pernapasan. Rushdie juga terancam buta.
"Salman kemungkinan akan kehilangan satu matanya. Saraf di lengannya terputus dan jantungnya ditusuk dan luka parah," ucap Wylie seperti dikutip dari CNN, Minggu (13/8).
Artikel Terkait
China Dilanda Cuaca Panas Ekstrem, Suhu Capai 44 Derjat Celcius
Hujan Lebat Akibatkan Banjir di 4 Prefektur, Akses Shinkansen Ditutup
Resign Massal, 700 Karyawan Gudang Amazon di Inggris Tak Mau lagi Bekerja
Supertanker Minyak Disambar Petir, Kuba Minta Bantuan
BBM Suriah Naik Dua Kali Lipat, Ekonomi Terpukul
Hujan Deras Sebabkan Ibu Kota Korea Selatan Dilanda Banjir
China: Tidak Ada Ruang Untuk 'Separatis' Taiwan
Mantan Presiden Sri Lanka Tiba di Bangkok, PM Thailand: Hanya Tinggal Sementara, Tidak Ada Suaka Politik
Bantu Krisis Ekonomi Jadi Alasan Presiden Korsel Berikan Grasi Bos Samsung
Jerman Tolak Paspor Baru Indonesia