China: Tidak Ada Ruang Untuk 'Separatis' Taiwan

- Rabu, 10 Agustus 2022 | 19:51 WIB
Penyebab utama China – Taiwan terjadi konflik yakni, status Negara, segi hubungan dari kedua belah pihak serta perang dunia saudara China pada tahun 1927 hingga 1949/Foto/global-politics.co.uk
Penyebab utama China – Taiwan terjadi konflik yakni, status Negara, segi hubungan dari kedua belah pihak serta perang dunia saudara China pada tahun 1927 hingga 1949/Foto/global-politics.co.uk

HALUANRIAU.CO, China - China pada, Rabu (10/8/2022) menegaskan bahwa mereka tidak akan memberikan toleransi kepada kegiatan-kegiatan separatis di Taiwan.

Kantor Urusan Taiwan China pada hari Rabu mengeluarkan kertas putih yang menguraikan bagaimana mereka bermaksud untuk mengklaim pulau itu melalui berbagai insentif ekonomi dan tekanan militer.

Beijing juga menegaskan bahwa jika perlu mereka akan mengambil secara paksa Taiwan dari pemerintahan pulau tersebut.

Peringatan dari Beijing, yang menganggap wilayah Taiwan, datang setelah berhari-hari latihan militer China yang belum pernah terjadi sebelumnya di sekitar pulau yang dipicu oleh perjalanan Ketua DPR AS, Nancy Pelosi.

"Kami siap untuk menciptakan ruang yang luas untuk reunifikasi damai, tetapi kami tidak akan meninggalkan ruang untuk kegiatan separatis dalam bentuk apa pun," tulis buku putih tersebut.

Baca Juga: China Dilanda Cuaca Panas Ekstrem, Suhu Capai 44 Derjat Celcius

China "tidak akan meninggalkan penggunaan kekuatan kami dan kami memiliki opsi untuk mengambil semua tindakan yang diperlukan".

Namun ditambahkan: "Kami hanya akan dipaksa untuk mengambil tindakan drastis untuk menanggapi provokasi elemen separatis atau kekuatan eksternal jika mereka melewati garis merah kami."

Dikutip dari France24, China sendiri terakhir kali mengeluarkan buku putih tentang Taiwan tersebut pada tahun 2000 yang lalu.

Pada akhir 1990-an, Taiwan telah berubah dari otokrasi menjadi demokrasi yang dinamis dan hal tersebut sangat berbeda dari identitas aslinya.

Sejak Tsai Ing-wen terpilih menjadi presiden pada 2016 yang lalu, hubungan antar kedua belah pihak kian memburuk.

Tsai bersama dengan Partai Progresif Demokratiknya tidak menganggap bahwa Taiwan merupakan bagian dari China.

Taiwan dibawah pimpinan Tsai juga telah mengadvokasi pulau tersebut untuk memiliki identitas yang terpisah dari daratan China.

Baca Juga: Taiwan Cegat Produk Impor Mie Sedap Cup Indonesia Karena Mengandung Residu Pestisida Berlebihan

Editor: Bilhaqi Amjada A'araf

Sumber: france 24

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Mahathir: Saya akan Terus Berpolitik

Selasa, 28 Maret 2023 | 16:50 WIB

Mulai 1 Maret, Hong Kong Bebas Masker

Selasa, 28 Februari 2023 | 11:25 WIB
X