HALUANRIAU.CO, KUBA - Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) atau Supertanker Minyak Matanzas yang berada di Kuba alami kebakaran hebat pada Jumat (5/7/2022) waktu setempat.
Kebakaran hebat tersebut bermula dari badai petir yang kemudian menyambar salah satu supertanker yang mengakibatkan api menyala dan menyebar ke tanker ke dua.
Kantor Berita resmi Kuba yang dikutip dari France24, Saat helikopter militer terbang di atas menjatuhkan air ke kobaran api, asap hitam tebal mengepul dari fasilitas dan menyebar ke barat lebih dari 100 kilometer (62 mil) menuju Havana.
Kepala Pemadam Kebakaran Matanzas, Roberto de la Torre mengatakan bahwa petugas telah menyemprotkan air ke tangki-tangki yang masih belum terbakar, mencoba untuk mendinginkannya dengan harapan untuk mencegah api menyebar lebih luas.
Kementerian Kesehatan Kuba melaporkan bahwa sebanyak 121 orang terluka dengan lima di antaranya dalam kondisi kritis dan 17 orang dilaporkan hilang.
Menurut kantor Kepresidenan Kuba, ke 17 orang tersebut merupakan petugas pemadam yang berada di dekat kobaran api dan tengah berusaha memadamkanya.
Baca Juga: Bebaskan Stunting, BOB PT. BSP-Pertamina Hulu dan TP PKK Siak Bantu Makan Tambahan Bagi Balita
"Petugas pemadam kebakaran yang berada di daerah terdekat yang berusaha mencegah penyebaran, " ungkap pernyataan kantor Kepresidenan Kuba.
Kemudian Sabtu, Kementerian Kesehatan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mayat telah ditemukan dan para pejabat berusaha mengidentifikasinya.
Kebakaran tersebut juga memperburuk keadaan Kuba yang tengah dalam krisis bahan bakar dimana minyak dalam tangki raksaksa tersebut digunakan untuk bahan bakar pembangkit listrik.
Pemerintah mengatakan telah meminta bantuan dari para ahli internasional di "negara-negara sahabat" yang berpengalaman di sektor minyak.
Wakil Menteri Luar Negeri Kuba, Carlos Fernández de Cossío mengatakan pemerintah AS telah menawarkan bantuan teknis untuk memadamkan api.
Melalui akun Twitter-nya, dia mengatakan "Proposal ada di tangan spesialis untuk koordinasi yang tepat".
Beberapa menit kemudian, Presiden Miguel Díaz-Canel berterima kasih kepada Meksiko, Venezuela, Rusia, Nikaragua, Argentina dan Chili atas tawaran bantuan mereka. Sebuah penerbangan dukungan dari Meksiko tiba Sabtu malam.
Baca Juga: Resign Massal, 700 Karyawan Gudang Amazon di Inggris Tak Mau lagi Bekerja
Artikel Terkait
Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe Terpilih Jadi Presiden Sri Lanka, Gantikan Gotabaya Rajapaksa
Wanita Sri Lanka 'Jual Diri' Demi Hidup di Kebankrutan Negara
Ketidakstabilan Politik Dalam Negeri, PM Italia Memilih Mundur
Disesak Menikah oleh Orangtua, Seorang Perempuan Dilarikan ke Rumah Sakit akibat Kejang-kejang
WHO Tetapkan Cacar Monyet Darurat Kesehatan Global
Kembali Positif Covid-19, Presiden AS Joe Biden: Saya Tetap Bekerja
Pria Malaysia Alami Paru-Paru Bocor Imbas Vape dan Rokok
China Dilanda Cuaca Panas Ekstrem, Suhu Capai 44 Derjat Celcius
Hujan Lebat Akibatkan Banjir di 4 Prefektur, Akses Shinkansen Ditutup
Resign Massal, 700 Karyawan Gudang Amazon di Inggris Tak Mau lagi Bekerja