HALUANRIAU.CO, DUNIA - Myanmar melalui pihak Junta Militernya mengaku mendukung penuh langkah dari Rusia dalam melancarkan aksi serangan ke wilayah Ukraina.
Hal tersebut diungkapkan oleh Juru Bicara Dewan Militer Myanmar, Jendral Zaw Min Tun, dimana ia menjelaskan alasan dibalik pemerintah militer Myanmar mendukung tindakan Presiden Rusia, Vladimir Putin.
Ia menjelaskan bahwa Rusia saat ini tengah berusaha untuk menyatukan kedaulatan dan menunjukan bahwa mereka adalah kekuatan dunia.
"Pertama adalah Rusia telah berusaha menyatukan kedaulatannya," ujarnya.
"Saya pikir ini adalah hal yang benar untuk dilakukan. Kedua, Rusia menunjukkan kepada dunia bahwa Rusia adalah kekuatan dunia," tambahnya.
Baca Juga: Gempa Pasaman Barat: 3 Orang Tewas dan 30 Warga Lainnya Luka-luka
Deklarasi tersebut diketahui justru sangat bertentangan dengan apa yang dilakukan oleh beberapa komunitas di dunia yang mengutuk keras tindakan dari Rusia tersebut.
Baik Rusia maupun Myanmar pada akhir-akhir ini menjalin hubungan yang sangat kuat dimana pada Juni 2021 yang lalu, Junta Militer Myanmar, Min Aung Hlaing mengunjungi Moskow.
Rusia merupaka salah satu dari sedikit negara yang membela dewan militer yang berkuasa saat ini setelah mereka menggulingkan pemerintahan sipil yang di pimpin oleh Aung San Suu Kyi.
Baca Juga: Ukraina Minta Bantuan Para Hacker 'Bawah Tanah' Ikut Lawan Rusia
Artikel Terkait
Berikut Ini 10 Aktor Korea Ulang Tahun Bulan Februari, Adakah Idolamu?
5 K-Pop Variety Show yang Pernah Syuting di Indonesia, Adakah Idolamu?
Patut Ditiru, 5 Artis Korea Ini Lulusan Sekolah Luar Negeri, Seo Ye Ji Sekampus denganĀ Ilmuwan Dunia
Berikut Ini 11 Deretan Seleb Korea Sukses Menjadi Brand Ambassador Produk Lokal
Prancis Dukung Indonesia Menjadi Negara Pengembang Vaksin mRNA di Asia
Mount Etna di Italia Kembali Alami Erupsi, Asap Membumbung Hingga 7 Mil ke Langit
Putin Umumkan Operasi Militer Serbu Ukraina
Ukraina Kecewa Ditinggal AS & NATO Hadapi Rusia
China Tuduh Amerika Serikat yang Menyulut Api yang Sebabkan Peperangan di Ukraina Pecah
Ukraina Minta Bantuan Para Hacker 'Bawah Tanah' Ikut Lawan Rusia