HALUANRIAU.CO, DUNIA - Arab Saudi tengah melatih para perempuan mengemudikan kereta api di Haramain High Speed Railway untuk kemudian mematok gaji sebesar 8.000 riyal atau setara Rp30,6 juta.
Abdulaziz Alsogair, Direktur Politeknik Kereta Api Arab Saudi (SRP) mengatakan peserta pelatihan akan dipilih berdasarkan beberapa kualifikasi, termasuk tes bahasa Inggris.
"Sistem operasi transportasi di seluruh dunia bergantung pada pengetahuan bahasa yang baik, sehingga mengikuti program ini membutuhkan skor IELTS minimal 3,5," kata Alsogair (4/1).
Peserta minimal lulus sekolah menengah atas dengan peringkat nilai 70 persen ke atas dan peserta dengan tingkat bahasa yang baik lebih diprioritaskan mengikuti program ini.
Baca Juga: WNI Gagas Galang Dana Bangun Masjid Istiqlal di Tengah Kota Osaka Jepang
"Peserta pelatihan harus berusia antara 22 dan 30 tahun," ucap Alsogair.
Pada pelatihan gelombang pertama SRP, diperkirakan diikuti sekitar 50 perempuan dan jumlah tersebut diyakini akan terus meningkat di tahun-tahun mendatang.
Para peserta dijamin mendapatkan sejumlah manfaat, termasuk asuransi kesehatan, pendaftaran di Organisasi Umum untuk Asuransi Sosial, dan bonus bulanan SR4.000 atau Rp 15 juta selama periode pelatihan.
Pelatihan tersebut akan berlangsung selama satu tahun di Jeddah mulai 15 Januari dengan materi pelajaran teori serta praktek kepada para peserta.
Baca Juga: Dua Tersangka Dugaan Korupsi di RSUD Bangkinang Jalani Tahap II
Para peserta pelatihan akan diajarkan semua yang perlu diketahui soal sistem transportasi, termasuk langkah-langkah keselamatan, ekonomi kereta api, komunikasi, sistem rem mekanik, dan mesin.
"Juga akan ada perjalanan pelatihan, di mana peserta pelatihan akan memiliki kesempatan untuk mengemudikan kereta api yang sebenarnya," kata Alsogair.
Program ini juga menjamin semua peserta yang lulus akan mendapatkan posisi di Renfe KSA, salah satu perusahaan operator proyek kereta api cepat.
Setelah lulus, para perempuan akan dipekerjakan di Saudi Arabia Railways. Mereka akan menerima gaji bulanan hingga SR8.000 atau Rp30 juta.
Artikel Terkait
Peneliti Jepang Ungkap Gejala Omicron Lebih Ringan dari Delta Karena Kurang Patogen, Namun Sangat Masif
Artis Hongkong Gay Dibekuk Polisi Atas Dugaan Media Penghasut, Begini Penjelasannya
Antisipasi Perang Lawan China, Taiwan Bentuk dan Resmikan Badan Tentara Cadangan di 1 Januari 2022 Mendatang
Sempat Tenggelam, Kini Rumor 'Bukan Kim yang Asli" Muncul Kembali ke Publik
Terima Suap dari Samsung Grup dan Kini Diberi Ampunan, Mantan Presiden Korea Selatan Akhirnya Dibebaskan
Pertama Didunia, Kasus Flurona Menyerang, PM Israel Tancap Gas Luncurkan Vaksinasi Dosis Keempat
Perdana Menteri Haiti, Ariel Henry Selamat dari Upaya Pembunuhan di Gereja
Cari Jodoh di Jepang Bisa Lewat Vending Machine
Kabar Duka! Artis Kim Mi Soo Meninggal Dunia, Pemakaman Dilakukan Tertutup
WNI Gagas Galang Dana Bangun Masjid Istiqlal di Tengah Kota Osaka Jepang