HALUANRIAU.CO, DUNIA - Seorang imam pendeta Italia dijatuhi hukuman tiga tahun delapan bulan penjara karena mencuri keuangan parokinya untuk menggelar pesta seks dan narkoba. Media Italia melaporkan, uang-uang itu seharusnya digunakan untuk membantu anggota termiskin dari komunitas.
Menurut laporan surat kabar Italia Corriere della Sera, Pastor Francesco Spagnesi, (40 tahun), merundingkan kesepakatan keringanan hukuman terkait sejumlah tuduhan termasuk penyelundupan dan perdagangan narkotika, perdagangan, serta penyelewengan dana.
Sebelumnya Spagnesi juga dijatuhi tuduhan percobaan melukai karena tidak memberitahukan beberapa pasangannya prianya saat dia berhubungan seks dengan mereka tanpa menggunakan kondom.
Namun, tuduhan itu kemudian dicabut. Menurut pengacaranya, pendeta itu meminum obat antiretroviral dan dia selalu memberi tahu pasangannya tentang status HIV-nya. Meskipun media Italia mengindikasikan bahwa obat yang dia berikan di pesta pora itu dimaksudkan untuk pemerkosaan.
Baca Juga: Karena Makanan Asia, Gelandang Timnas Thailand Dilarikan ke Rumah Sakit
Menurut laporan itu, Spagnesi akan menghabiskan sebagian masa hukumannya di komunitas terapeutik, di mana ia akan dirawat karena kecanduan narkobanya sekaligus melakukan pelayanan masyarakat.
pendeta bejat itu juga dilaporkan akan diwajibkan membayar sekira 300.000 euro (sekira Rp4,8 miliar) yang dia Curi dari parokinya. Dia telah menyatakan penyesalan atas perbuatannya, demikian diwartakan Sputnik.
Pasangan seksnya, Alessio Regina, (40 tahun), dijatuhi hukuman tiga tahun dua bulan penjara karena terlibat dalam pembelian dan penjualan kokain, menurut laporan tersebut.
Spagnesi ditahbiskan sebagai pastor paroki pada usia 27 tahun, dan dia mengaku bereksperimen dengan obat-obatan sekira satu dekade lalu. Keuskupan Prato di wilayah Tuscany mencopotnya dari tugas gerejawinya ketika cerita itu terungkap pada September.
Baca Juga: Hacker China Sasar TNI AU RI
Menurut penyelidikan, pesta Spagnesi biasanya diikuti oleh dirinya sendiri, teman sekamarnya yang mengedarkan narkoba, dan setidaknya satu orang lain yang mereka temui melalui situs kencan gay.
Sementara pertemuan mingguannya, kadang-kadang menarik kerumunan yang jauh lebih besar hingga 20 atau 30 orang. Pasangan yang berpesta itu diduga tertangkap sedang mengimpor obat-obatan dalam jumlah besar ke Italia, dibeli dengan uang umat paroki.
Artikel Terkait
Perkara Korupsi di RSUD Bangkinang, Ketua KONI Kampar Terancam Dijemput Paksa
Beredar KTP Asli Siskaeee, Bernama Fransiska Candra Novitasari, Asli Sidorarjo, Usia 23 Tahun, Muslimah
Modus Pinjaman Fiktif Gunakan Data Nasabah, Direktur BUMKam di Siak Masuk Bui
Terancam 20 Tahun Penjara, Kemenag Tutup 2 Pesantren Milik Herry Wirawan Si Pemerkosa Santriwati
Fakta Baru Kasus Novia Widyasari Terungkap, Mulai dari Laporan Ditolak Propam hingga Randy Berselingkuh
Korban Pemerkosaan di Rohul Ucapkan Terima Kasih ke Polda Riau, Ini Alasannya
Duka Kembali Terjadi di Dunia Pendidikan, Seorang Guru SD Tega Cabuli 15 Siswi Dengan Iming-Iming Nilai Bagus
Korban Pemerkosaan Herry Wirawan Berumur 13-17 Tahun, Jumlah 21 Orang, Alami Trauma Tidak Mau Makan
Ditetapkan Sebagai Tersangka, Dosen Unsri yang 'Goda' Mahasiswi akan Ditahan 20 Hari Kedepan
Santriwati Baru Speak Up, Bongkar Praktek Nikah Mut’ah Pesantren Ajarkan Paham Syiah Milik Herry Wirawan