HALUANRIAU.CO, DUNIA - Pemerintah Taliban Afghanistan mendesak Federal Reserve AS dan bank sentral lainnya di Eropa mencairkan miliaran dollar cadangan uang mereka.
Hal ini guna segera mengentas krisis uang tunai dan kelaparan massal yang terjadi di negara tersebut.
Afghanistan diketahui menginvestasikan aset miliaran dolar di luar negeri, khususnya di Federal Reserve AS dan bank sentral lainnya di Eropa, tetapi uang itu dibekukan sejak Taliban menggulingkan pemerintahan lama yang didukung Barat pada Agustus lalu.
"Uang itu milik negara Afghanistan. Berikan saja uang kami sendiri," kata juru bicara kementerian Ahmad Wali Haqmal kepada Reuters pada Jumat (29/10/2021).
"Membekukan uang ini tidak etis dan bertentangan dengan semua hukum dan nilai internasional," tambahnya.
Seorang pejabat tinggi bank sentral meminta negara-negara Eropa termasuk Jerman untuk mengeluarkan uang milik Afghanistan dari cadangan untuk menghindari keruntuhan ekonomi yang dapat memicu migrasi massal ke Eropa.
"Situasinya putus asa dan jumlah uang tunai berkurang," kata Shah Mehrabi, anggota dewan Bank Sentral Afghanistan, mengatakan kepada Reuters.
"Ada cukup sekarang ... untuk menjaga Afghanistan sampai akhir tahun," tambahnya.
Baca Juga: Puluhan Juta Warga Afghanistan Terancam Kelaparan, Taliban Tak Mampu Bayar Gaji Pegawai
"Eropa akan terkena dampak paling parah, jika Afghanistan tidak mendapatkan akses ke uang ini," kata Mehrabi.
"Anda akan mendapat pukulan ganda karena tidak dapat menemukan roti dan tidak mampu membelinya. Orang akan putus asa. Mereka akan pergi ke Eropa," katanya.
Kepergian pasukan AS dan banyak donor internasional meninggalkan Afghanistan tanpa hibah yang biasanya membiayai tiga per empat belanja publik.
Meskipun kekuatan Barat ingin mencegah bencana kemanusiaan di Afghanistan, mereka menolak untuk secara resmi mengakui pemerintah Taliban.
Haqmal mengatakan Afghanistan akan mengizinkan perempuan mendapatkan pendidikan, meskipun tidak di ruang kelas yang sama dengan laki-laki.
Hak asasi manusia, katanya, akan dihormati tetapi dalam kerangka hukum Islam, yang tidak akan mencakup hak-hak gay.
Artikel Terkait
Hablum Minannas, Menjalin Hubungan Baik Sesama Manusia
Daging Kaki Habis Terkena Jerat, Tapir Betina di Minas Dievakuasi dalam Kondisi Lemas
Dikritik Berbagai Pihak Soal Banjir, Wali Kota Firdaus: Kita Masih Fokus Penanganan Covid-19
Musim Rambutan ini 5 Manfaatnya, Bisa Cegah Kanker!
Isu Pukul Mertua, Zayn Malik Singgung Masalah Keluarga Bukan Konsumsi Publik
Korut Krisis, Kim Jong-un Minta Warga Kurangi Makan hingga Konsumsi Angsa Hitam
Jangan Salah Beli, Begini Tips Memilih Gadget Baru Sesuai Kebutuhan
Zayn Malik Membantah Telah Memukul Mertuanya
Waspadai Badai La Nina, 4 Provinsi Rawan Terdampak Diwanti-wanti, 205 Bendungan Dikosongkan
Wayne Rooney Kecam Sikap Pemalas Para Pemain Bintang Manchester United