Michelin, Penghargaan Tertinggi dalam Bidang Kuliner Ternyata Diciptakan untuk Meningkatkan Penjualan Ban

HALUANRIAU.CO, DUNIA - Produsen ban ternama, Michelin, merupakan pemrakarsa sistem penilaian kualitas berupa bintang yang hingga saat ini masih diidam-idamkan oleh para pemilik restoran, chef, dan pelanggannya.

Kisahnya bermula pada 1889.

Ketika itu, Andre dan Edouard Michelin, mendirikan perusahaan yang memproduksi ban mobil.

Minimnya jumlah mobil yang ada di Perancis pada waktu itu (3.000 unit dalam satu negara), menghambat perkembangan penjualan produk mereka.

Untuk mengatasinya, Michelin bersaudara menciptakan sebuah buku saku berisikan panduan perjalanan seperti peta, tutorial penggantian ban mobil, lokasi SPBU, serta informasi penginapan yang diberi nama Michelin Guide.

Baca Juga: Agar Khusyuk dalam Shalat, Lakukan Hal Berikut Ini

Benar saja, strategi mereka berhasil meningkatkan intensitas penggunaan mobil dan pastinya bergaris lurus dengan peningkatan omset perusahaan milik dua bersaudara itu.

Berkat Michelin Guide yang awalnya diedarkan secara gratis itu, para pemilik restoran, penginapan dan bisnis lain yang ada dalam buku panduan pun ikut mendapatkan pundi-pundi keuntungan.

Disusul dengan, banyaknya permintaan untuk disertakan dalam Michelin Guide.

Kedua pria ini memutuskan untuk menciptakan sebuah sistem penilaian untuk bisa disertakan dalam edisi Michelin Guide.

Sistem penilaian yang kemudian dikenal dengan nama Michelin Star.

Proses penilaian dilakukan dengan sangat rahasia menggunakan mystery shopper atau saat ini dikenal dengan inspector.

Baca Juga: Ramai Video yang Tampilkan Polisi 'Smackdown' Mahasiswa hingga Kejang-kejang, Kapolres: Tidak Ada Kekerasan

Untuk memberi ilustrasi betapa detailnya seorang inspector dan betapa sulitnya mendapatkan hanya satu dari tiga michelin star.

Film Burnt (2015), terdapat sebuah adegan di mana seseorang berpura-pura menjadi Michelin inspector, sengaja meletakan sendok ke lantai, untuk melihat apakah ada pelayan yang menyadari atau tidak, hanya karena hal sekecil itu, satu restoran yang beranggotakan chef dan staff kelas dunia panik.