Hubungan Taiwan dan China diketahui kian memanas. Jet tempur China itu semakin sering memasuki wilayah udara pertahanan Taiwan.
Menteri Luar Negeri Taiwan, Joseph Wu mengatakan pihaknya siap berperang dengan China. Bahkan, mereka juga meminta bantuan Australia untuk meningkatkan kerja sama keamanan dan intelijen di tengah peningkatan provokasi militer China, dikutip dari CNN Indonesia.
"Jika China memulai perang melawan Taiwan, kami akan melawan hingga akhir. Itu komitmen kami. Saya yakin China akan menyerang Taiwan, saya pikir mereka juga akan menderita," ujar Wu dalam wawancara dengan ABC.
Baca Juga: Brasil Harus Lebih Kuat Tanpa Neymar
Menurut Wu, Australia juga sedang gencar menyusun strategi untuk membendung pengaruh China di kawasan. Australia sebelumnya telah menjalin kerja sama AUKUS dengan Amerika Serikat (AS) dan Inggris.
Dengan perjanjian AUKUS, Australia disebut akan membangun kapal selam bertenaga nuklir dengan teknologi dari AS dan Inggris. Perjanjian ini dianggap sebagai cara Australia, Inggris, dan AS bekerja sama melawan pengaruh China.
Sementara, Menteri Pertahanan Taiwan Chiu Kuo-cheng mengatakan China dapat melakukan invasi skala besar pada 2025 mendatang.
Menurut laporan Reuters, Chiu menyebut China sebenarnya sudah memiliki kemampuan untuk menginvasi Taiwan sekarang. Namun, China baru bisa melakukan invasi dengan skala penuh pada 2025.
Baca Juga: Menang Tipis dari Taiwan, Evan Dimas: Skuat Garuda Belum Aman
Di sisi lain, Presiden Taiwan Tsai Ing-Wen mengatakan negaranya tak mencari konfrontasi militer dengan siapa pun, termasuk China. Namun, Tsai bersumpah pihaknya akan melakukan apapun untuk mempertahankan kedaulatan dan kebebasan di Taiwan.
"Taiwan tidak mencari konfrontasi militer," kata Tsai.
Ia juga memperingatkan dunia bahwa akan ada konsekuensi malapetaka jika Taiwan jatuh kembali ke tangan China.
Baca Juga: Dorce Dirawat di ICU, Keponakan Minta Maaf Jika Ada Kesalahan
"Mereka harus ingat bahwa jika Taiwan jatuh, konsekuensinya akan menjadi malapetaka bagi perdamaian kawasan dan sistem demokrasi," kata Tsai.
Untuk itu, ia masih membuka diri untuk berdialog dengan China asalkan tetap menjunjung kesetaraan dan tanpa syarat politik.
Artikel Terkait
Gempa Guncang 5.9 Melanda Wilayah Timur Tokyo, menyebabkan 20 Orang Terluka dan Tidak Berpotensi Tsunami
Serial Manga Boku no Hero Academia Chapter 328, menampilkan Karakter Baru Pahlawan No. 1 Amerika
Dugaan Pemerkosaan yang Dilakukan Ronaldo pada Model Asal Las Vegas Tidak Terbukti
Simak Kiat Gunakan Hair Dryer tapi Tidak Rusak Rambut
Wow! Tanda Kemesraan Pakai Gelang Couple Jisoo BLACKPINK Berkencan dengan Pemain Sepak Bola
Lagi Heboh! Perdana Jadi MC Baru Wonyoung dan Sunghoon ENHYPEN Tampilkan ‘Butter’ di ‘Music Bank’
Kenali 7 Bahaya Menghirup Asap Rokok Elektrik
Pemain Asia Sukses Julukan Beckham-nya Korea, Simak Prestasi Son Heung Min dalam Karier Sepak Bolanya
Selamat! Lim Eks Wonder Girls Perdana Umumkan Dirinya Hamil Anak Pertama
Tak Sabar ! Ini 3 Alasan Untuk Menyaksikan Drama ‘The King’s Affection’ Segera Tayang