HALUANRIAU.CO, DUNIA - Gempa mengguncang ibu kota Jepang, Tokyo bagian timur dengan kekuatan mangitudo 5,9 dengan kedalaman 75 kilometer.
Dikutip dari NHK World, Kepala Badan Meteorologi Jepang, Tsukada Shinya mengatakan bahwa berdasarkan pengalaman masa lalu, gempa dengan intensitas yang sama berlangsung sekitar satu minggu. Namun 10 hingga 20 persen pada kasus sebelumnya gempa besar cenderung terjadi dalam beberapa hari setelah gempa pertama."
Pada waktu terjadinya gempa kamis malam pukul 22:41 waktu setempat tersebut, banyak warga yang bersiap untuk tidur.
Disekitar terjadinya gempa yakni di prefektur Tokyo dan Saitama, gempa mencatatkan intensitas lima plus pada sekala seismik Jepang dari nol hingga tujuh.
Baca Juga: Majelis Hakim PN Pekanbaru Terima Legal Standing LPPHI, Perkara Limbah TTM Blok Rokan Berlanjut
Perdana Menteri Jepang, Kishida Fumio, membentuk satuan tugas untuk mengawasi gempa tersebut.
Akibat gempa tersebut sedikitnya 20 orang terluka dan tidak berpotensi tsunami namun membuat transportasi umum di seluruh wilayah Tokyo menjadi terganggu.
Satu gerbong kereta api yang berada di Adachi Ward Tokyo, tergeincir setelah melakukan pengereman darurat yang mengakibatkan sedikitnya 3 orang terluka.
Ditempat lain, dinding sebuah bangunan yang terletak dibagian Tokyo utara runtuh, dan juga terdapat kebakaran yang melanda sebuah gedung diluar ibukota.
Beberapa pipa pecah di lingkungan sekitar gempa, yang menyebabkan air memancar ke trotoar dan menuju rumah-rumah di dekatnya.
Baca Juga: Majelis Hakim PN Pekanbaru Terima Legal Standing LPPHI, Perkara Limbah TTM Blok Rokan Berlanjut
Terkait fasilitas nuklir yang berada di prefektur Ibaraki dan Kanagawa, para pihak yang berwenang belum mendeteksi adanya kelainan pada kedua pembangkit listrik tersebut.
Para penjabat memperingatkan kepada warga sekitar untuk tetap berhati-hati terhadap kerusakan yang mungkin telah terjadi.