HALUANRIAU.CO, JAKARTA - Lagi-lagi, pengguna Facebook mendapatkan kabar mencekam karena data 1,5 miliar pengguna dikabarkan kembali bocor pada Oktober 2021.
Sebuah lembaga privasi asal Rusia, Russian Privacy Affairs baru-baru ini melaporkan bocornya data tersebut.
Mereka melaporkan, data-data yang bocor tersebut kemudian dijual kembali secara online dengan harga yang cukup tinggi.
Dikutip dari Pikiran Rakyat pada Kamis (7/10/2021), laporan dari Rusia tersebut menyebutkan data yang bocor dipakai untuk berbagai kegunaan.
Data-data tersebut dilelang pada forum hacker yang biasa digunakan untuk kegiatan jual beli data pada saat Facebook mengalami gangguan pada Selasa (5/10/2021) kemarin.
Baca Juga: Kejar Revolusi Industri 4.0, Muhammadiyah Besut Universitas Siber, Apa Itu?
Adapun data-data yang bocor merupakan data cukup penting seperti nama pengguna alamat e-mail, dan juga nomor telepon.
Belum bisa dipastikan apakah laporan ini akurat atau tidak tetapi yang jelas data-data ini kemudian dijual secara online.
Ada seorang pembeli yang mengaku ingin membeli data-data tersebut dengan dana sejumlah 5.000 dolar AS (setara dengan Rp71 juta) kepada pihak yang menjual data tersebut.
Tetapi si penjual ini kemudian menyatakan kalau pihak yang menjual data tersebut adalah penipu.
Artikel Terkait
Data Ante Mortem Tidak Lengkap, DVI Mabes Polri Alami Kendala Identifikasi Korban Kebakaran Lapas Tangerang
Melalui Program Nasi Uduk Masalah Data Kependudukan Penderita Stunting di Inhil Bisa Teratasi
Aneh, Uang Nasabah Raib saat CCTV di BJB Pekanbaru Rusak dan Tidak Miliki Backup Data
Kurangi Warga Datang ke Kelurahan, Mahasiswa KKN UMRI di Sungai Sibam Bantu Kelurahan Data Langsung ke Rumah
Sekdako Minta Dinsos Pekanbaru Segera Selesaikan Data Calon Penerima BLT