HALUANRIAU.CO, PAPUA - Konflik antarsuku diduga akibat meninggalnya Bupati Yahukimo pada Minggu (3/10/2021).
Jika merujuk sedikit ke belakang, peristiwa serupa terjadi di Papua yang merenggut 19 nyawa.
Konflik antar suku di Papua setidaknya bukan kali ini saja terjadi.
Baca Juga: Mbappe Gerah Seolah Merasa Seperti Pencuri
Nisalnya, di Papua Nugini, meski secara administrasi berbeda, kejadian itu memakan korban jiwa hingga 19 orang pada April 2021 lalu di Kota Kainantu, datarang tinggi bagian timur.
Kericuhan antara dua suku tersebut didominasi oleh suku Agarabi dan Tapo.
Dijelaskan oleh raviera, konflik antarsuku merujuk kepada kelompok internal, kadang-kadang disebut pertikaian atau permasalahan kelompok, di mana perilaku sosial menyebabkan salah satu individu untuk bentrok satu sama lain dalam kelompok yang sama.
Baca Juga: Jelang Laga Liga 2, Semen Padang FC vs PSPS Riau, Askar Bertuah Datangkan 3 Pemain Baru
Selanjutnya, konflik sengit tersebut dikabarkan berakhir dikarenakan adanya perayaan Hari Sabat.
Demi memperkecil kemungkinan yang diprediksi oleh Komandan Polisi Micahel Willy, dirinya melaporkan situasi darurat pada Komisaris Kepolisian, David Manning.
Kejadian serupa tersebut juga merupakan konflik antar suku seperti praduga antara dua suku atas meninggalnya eks Bupati Yahukimo.
Artikel Terkait
Malam Ini, Acara Pembukaan PON XX Papua 2021 Digelar dengan Tetap Patuhi Prokes
Pembukaan PON ke XX, Jokowi Ikut Bermain Bola Bersama Anak Papua
PON XX Papua Resmi Dibuka, Kegiatan Seremoni Kenang Kembali Acara Meriah PON XIX 2016 di Jawa Barat
PON XX Papua Tahun 2021 untuk Pertama Kalinya Selenggarakan Pertandingan Catur Veteran
Kericuhan Antarsuku Papua Kembali Pecah, 1 Orang Meninggal, 10 Luka-Luka, 52 Terduga Diamankan