Bicara Sinergitas Pemerintah, Buya Nur Ali: Semua Dimulai dari Hati

- Selasa, 7 Februari 2023 | 20:38 WIB
Mursyid Tareqat Naqsahbandiah Alkholidiah Jalaliah, DR Syeh Muhammad Nur Ali foto bersama Forkopimda Inhu (Eka/HRC)
Mursyid Tareqat Naqsahbandiah Alkholidiah Jalaliah, DR Syeh Muhammad Nur Ali foto bersama Forkopimda Inhu (Eka/HRC)

HALUANRIAU.CO, RENGAT - Guru Besar Tarekat Naqsahbandiyah Al Kholidiyah Jalaliyah (TNAJ), Buya DR Syeh Muhammad Nur Ali Mhum menyebutkan bahwa sinergitas antar forkopimda di Kabupaten Indragiri Hulu sangatlah penting untuk kepentimgan masyarakat.

Menurut Buya Nur Ali, selama ini yang tergambar dari Forkopimda yang ada pada beberapa daerah, tidak adanya ketidakharmonisan, sehingga masyarakat selalu dipertontonkan perdebatan persaingan antara pimpinan instansi yang ada di Forkopimda tersebut.

Hal itu disampaikan Mursyid TNAJ tersebut dalam pelaksanaan Pengajian dan Zikir Akbar yang dilaksanakan TNAJ Kabupaten Indragiri Hulu Selasa (7/2/2023) yang dihadiri 1.000 orang jamaah di gedung Dang Purnama Rengat.

Pengajian ini juga dihadiri Wakil Bupati Inhu Juaniadi Rahmat, Dandim 0302 Inhu, Kapolres Inhu, Kajari Inhu, Kakan Kemenag dan unsur Forkopimda lainnya.

Kegiatan ini mengambil tema "Pentingnya sinergitas ulama dan umaro untuk menciptakan kondusifitas dalam menyelsaikan masalah umat".

Dikatakan Buya, Sinergi adalah suatu bentuk dari sebuah proses atau interaksi yang menghasilkan suatu keseimbangan yang harmonis sehingga bisa menghasilkan sesuatu yang optimal.

Ia mempertanyakan apa yang menjadikan permasalahan sehingga banyaknya Forkopimda yang saling sikut, termasuk dengan para ulama. Bahkan ulama sering berbeda pandangan dengan para umaro.

"Jika tidak terbangun sinergitas ini, maka akan sulit bagi pemerintah daerah untuk menjalankan pemerintahan, sehingga hanya reotrika saja yang akan terbangun, tegas lulusan Doktor Universitas Sumatera Utara ini.

Ditegaskannya lagi, bagaimana orang bisa berinvestasi di daerah jika sinergitas tidak terbangun dan tidak ada jaminan kondusifnya daerah.

Menurutnya, ada hal yang harus diperbaiki agar sinergitas pemerintahan dan masyarakat dapat terbangun.

"Ulama adalah pewaris nabi, ulama harus makrifatulloh, begitu juga dengan umaro tentunya juga harus makrifatulloh  sehingga akan terbentuk interaksi antara kedua yang akan memunculkan hubungan emosional yang baik diantara kedua. Jika tidak, maka sinergitas hanya retorika saja," jelasnya.

Namun dikatakannnya, ini tidak semudah membalikkan telapak tangan. Semuanya haris berangkat dari hati karena kuncinya ada di hati.

Menurutnya alat pembersih hati itu adalah zikir kepada Allah.

"Kita tahu bahwa jika hati tidak baik maka akan tidak baik hasilnya, namun jika hati baik maka hasilnya akan baik," tambahya.

Halaman:

Editor: Bilhaqi Amjada A'araf

Artikel Terkait

Terkini

Jaksa Canangkan Kabupaten Inhu Wilayah Bebas Korupsi

Senin, 27 Februari 2023 | 11:24 WIB

Puskesmas Polak Pisang Pindah ke Desa Bongkal Malang

Kamis, 16 Februari 2023 | 19:00 WIB

Angka Stunting Turun Signifikan di Inhu

Rabu, 1 Februari 2023 | 15:59 WIB
X