HALUANRIAU.CO, PEKANBARU - Insiden konflik antara manusia dengan satwa Harimau Sumatera kembali terjadi, beruntung dalam insiden kali ini tidak memakan korban jiwa hanya seorang pria yang menjadi korban mendapat lukas yang cukup serius dibagaian anggota tubuhnya.
Kepala Bidang (Kabid) Wilayah I Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Andri Hansen Siregar membenarkan adanya konflik satwa dengan manusia tersebut. Pria yang menjadi korban hingga kini masih dirawat intensif di rumah sakit.
"Telah terjadi interaksi negatif antara satwa Harimau Sumatera dengan salah seorang pekerja tepatnya di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil)," kata Andri Hansen Siregar, Kamis (5/1).
Insiden itu, lanjut Andri, dilaporkan terjadi pada Selasa (3/1) sekira pukul 00.30 WIB. Korbannya ialah seorang pekerja penanan PT SPA di wilayah Desa Simpang Gaung Kecamatan Gaung Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil). Informasi yang diterimanya, bahwa harimau tersebut menyerang pekerja disaat sedang tidur dalam camp bersama seorang rekannya.
"Harimau menyerang korban saat sedang tidur di camp pekerja yang ada dilapangan, saat itu rekan korban mendengar teriakan sehingga harimau tersebut keluar dari camp mereka," jelas Andri menceritakan Kronologis kejadian.
Akibatnya, korban mendapat luka gigitan dibagaian tangan kanannya. Setelah satwa tersebut pergi dari camp, barulah rekannya melakukan upaya pertolongan pertama setelah itu dilarikan ke klinik terdekat.
"Korban mendapat serangan pada bagian tangan kanan, luka gigitan cukup serius. Saat itu, korabn diberi pertolongan pertama oleh rekannya dana dibawa ke klinik setelah itu dirujuk ke rumah sakit terdekat," sambung Andri.
Saat ini, papar Andri, tim dari BBKSDA tengah berupaya melengkapi data terkait adanya interaksi negatif tersebut. Hasil sementara didapati banyak jejak satwa harimau disekitaran lokasi camp tempat terjadinya penyerangan tersebut.
"Dari pengamatan Tim BBKSDA Riau, kita menemukan jejak yang berada di sekitar camp, ukurannya belum begitu besar, tim belum bisa memastikan dan memprediksi identifikasi dari satwa tersebut," pungkasnya.
(Mal)
Artikel Terkait
Anggota DPRD Provinsi Riau Buka Pelatihan Photography dan Videography
Ibu yang Jadi Korban Terkaman Buaya di Inhil, Ditemukan
Tim Teknis Lapangan Penanganan Banjir Sungai Batang Tuaka Gelar Rapat Anggaran
DP2KBP3A Inhil Sebut Biaya Visum Korban Kekerasan dan Pemerkosaan Bisa Diklaim
Excavator Amfibi Milik BWSS3 Belum Bisa Meluncur Karena Terkendala Administrasi
Yayasan Vioni Bersaudara Marlis Syarif Serahkan Bantuan Kepada Korban Kebakaran di Lorong Suwito Tarjo
Tanah Longsor Hantam Pemukiman di Lorong Perigi, 9 Rumah Warga Hancur
Bupati HM. Wardan Bersama Ketua PMI Didampingi Konsulat Malaysia Tinjau dan Serahkan Bantuan Bencana Longsor
Kejari Inhil Gelar Press Conference Refleksi Pencapaian Akhir Tahun 2022
Diduga Akibat 'Letusan' dari Tiang Listrik, Belasan Rumah Warga Terbakar di Desa Panglima Raja