HALUANRIAU.CO, INDRAGIRI HULU - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI (PPPA), I Gusti Ayu Bintang Darmawati, melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Riau. Dalam kunjungan tersebut agendanya untuk meresmikan Desa ramah perempuan dan peduli anak (DRPPPA) disana, diharapkan desa tersebut menjadi pilot project dan percontohan bagi desa lainnya.
Menteri PPPA, I Gusti Ayu Bintang Darmawati menyebut, 2/3 populasi Indonesia saat ini di dominasi oleh perempuan dan anak di bawah umur, oleh sebab itu diharapkan seluruh pihak dapat menciptkan sumber daya manusi baik bagi anak yang sedang masa pertumbuhan hingga kesetaraan gender bagi kaum perempuan di Indonesia.
"Jika bicara data, 2/3 penduduk kita saat ini memang di dominasi oleh perempuan dan anak, hanya sekarang tugas kita bagaimana untuk menjaga si anak tadi menjadi anak yang berkualitas dan dapat perlindungan hukum, hingga perempuan yang mendapat peran sentral dalam segala aspek," ujar Menteri kelahiran Pulau Dewata Bali itu, usai melakukan launcing, Kamis (10/11).
Dengan adanya DRPPPA ini diharapkan menjadi pilot project bagi desa lainnya yang ada di Inhu tidak terkecuali bagi kabupaten lainnya yang ada di Provinsi Riau, agar dapat memberikan ruang bagi anak dalam menginisiasi segala aktifitas yang kreatif dan peran strategis para perempuan dalam melakukan segala bidang.
Klik di sini untuk mendapatkan voucher Pegadaian
"Seperti penyelesaian sengketa persoalan pada anak kita saat ini selalu fokus pada persoalan hukum saja yang tengah di lalui atau Hilirnya saja namun sering sekali kita lupa akan Hulunya yang mana hal ini yang menjadi bahagian penting dalam pertumbuhan setiap anak, seperti kegiatan preventif penyuluhan kesetiap rumah dan lain sebagainya, saya kira masyarakat Inhu beserta petugas lainnya dapat menggembeng kegiatan yang bersifat preventif itu," ungkapnya.

"Alhamdulilah kini penyetaraan gender itu sudah mulai terasa di Inhu, di ikuti dengan tingginya animo masyarakat untuk memberikan kepercayaannya untuk memimpin sebuah daerah seperti bengkalis dan Inhu, kiranya hal ini dapat menjadi acuan bagi kaum perempuan di Inhu untuk dapat memberikan yang terbaik lagi kedepannya," ujar Rezita.
"Pemkab Inhu memberikan apresiasi atas ditetapkan Inhu sebagai kota layak anak kepada Kementria PPPA RI, kiranya ini kita mampu memberikan rasa aman dan nyaman kepada perempuan dan anak tanpa adanya diskriminalisasi dan peduli pendidikan pula," ujarnya.

Sayangnya dari catatan HaluanRiau.co tingkat kriminalitas dilingkungan anak-anak di Kabupaten Inhu sendiri cukup tinggi, seperti telah terjadinya pengeroyokan yang menyebabkannya kematian yang mana pelaku dan korban merupakan anak di bawah umur hingga terjadi pula pengoroyokan dan asusila antar sesama anak disana.
Baca Juga: Kapolres Siak AKBP Ronald Sumaja Fasilitasi Pernikahan Tahanan di Mapolsek Koto Gasib
Artikel Terkait
Kapolres Inhu Antarkan Bantuan Untuk Masyarakat Pedalaman Suku Talang Mamak
Lama Ditinggal Istri, Seorang Ayah di Inhu Perkosa Anak Kandung yang Berusia 12 Tahun Berkali-Kali
Dikira Tidur Dalam Mobil, Supir Truck Ditemukan Tewas di Inhu
Berkas Lengkap, Polisi Serahkan 2 Pelaku Pembakar Aset Perusahaan di Inhu
Operasi Zebra Berakhir, Kegiatan Preventif dan Preemtif Jadi Andalan Polisi
Sebagian Besar Jalan Provinsi di Inhu Rusak Parah
DLH Indragiri Hulu Besinergi Dengan PLN UP3 Rengat, Pangkas Pohon Dekat Jaringan PLN
Beredar Rekaman CCTV Tabrakan di Berapit, Asisten Pemkab Inhu Tabrak Warga Pakai Mobil Dinas
Ujian SIM Akan Lebih Mudah, Satlantas Inhu Beri Bimbel Gratis
Bersama TNI, Personel Brimob Batalyon C Pelopor Bantu Warga Korban Banjir di Kabupaten Indragiri Hulu