Sandang Gelar Adat Datuk Maulana Sukmajaya, LAMR Siak : Dr Salim Segaf Aljufri adalah Ulama yang Diakui Dunia

- Senin, 7 November 2022 | 00:01 WIB
Habib Dr Salim Segaf Aljufri mendapat anugerah gelar adat Datuk Maulana Sukmajaya dari LAMR Kabupaten Siak
Habib Dr Salim Segaf Aljufri mendapat anugerah gelar adat Datuk Maulana Sukmajaya dari LAMR Kabupaten Siak

HALUANRIAU.CO, SIAK - Habib Dr Salim Segaf Aljufri resmi menyandang gelar adat 'Datuk Maulana Sukmajaya'. Gelar itu diberikan mengingat ketokohan dan keteladanan Ketua Majelis Syuro PKS itu sebagai ulama yang diakui dunia sekaligus tokoh pemimpin yang berkontribusi terhadap bangsa dan negara.

Gelar adat itu diberikan oleh Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Kabupaten Siak, Minggu (6/11). Gelar tersebut bermakna orang yang dihormati karena memiliki tauladan dan panutan sebagai ulama yang memiliki jiwa besar dalam memperkuat dan membela agama Allah SWT serta memiliki kesetiaan terhadap negeri dan masyarakat adat, dimana pun berpijak akan selalu amanah.

Penganugerahan gelar adat kepada Ketua Umum Persatuan Ulama Muslim Internasional itu dirangkai dengan program 'Dr Salim Menyapa Indonesia' di Provinsi Riau. Dimana kegiatan orang nomor satu di PKS ini dimulai sejak tanggal 5 hingga 8 November 2022.

Prosesi adat penganugerahan gelar oleh LAMR Kabupaten Siak dan dihantarkan langsung oleh Bupati Siak H Alfedri beserta Wakil Bupati H Husni Merza dari Rumah Dinas Bupati Siak. Prosesi berjalan meriah namun tetap khidmat di bawah arahan para Tetua Adat Siak yang dipimpin oleh Ketua Dewan Pimpinan Harian LAMR Siak, Datuk Seri Wan Said.

Datuk Seri Wan Said mengatakan, Dr Salim dinilai layak mendapat gelar adat kehormatan tersebut, karena ketokohan dan keteladanannya sebagai ulama yang diakui dunia sekaligus tokoh pemimpin yang berkontribusi terhadap bangsa dan negara.

Dr Salim pernah dipercaya negara sebagai Duta Besar RI untuk Arab Saudi dan Kerajaan Oman (2005-2009) dan Menteri Sosial RI (2009-2014). Habib Dr Salim Segaf Aljufri saat ini mendapat kepercayaan sebagai Ketua Umum Persatuan Ulama Muslim Internasional.

Dalam sambutannya Dr Salim mengucapkan terima kasih dan penghormatan yang tinggi kepada LAMR Kabupaten Siak.

"Satu kehormatan yang luar biasa mendapat gelar adat sekaligus terikat kekerabatan dengan warga Siak. Gelar adat ini punya konsekuensi dan tanggung jawab yang besar. Tapi kita yakin kebersamaan adalah kunci keberhasilan," ungkap Dr Salim.

Menurut Dr Salim banyak sekali khazanah dan keteladanan budaya khususnya dari Kerajaan Siak Sri Indrapura.

"Di awal negara ini berdiri Kerajaan Siak Sri Indrapura menyatakan bergabung kepada Republik Indonesia. Bahkan Sultan Syarif Kasim II yang memimpin Siak saat itu menyumbangkan 13 juta gulden atau senilai 120,1 juta dolar AS atau jika dirupiahkan nilainya mencapai lebih dari 1,0474 triliun. Bantuan tersebut untuk membantu negara Indonesia yang diberikan langsung kepada Presiden Sukarno," ungkapnya.

Hal ini, lanjut Dr Salim, menunjukkan kebesaran hati dan kesediaan berkorban bagi NKRI yang ditunjukkan oleh leluhur Kerajaan Siak Sri Inderapura. Sultan Syarif Kasim II dan Kerajaan Siak jasanya luar biasa bagi negara.

"Bisa jadi negara belum bisa membalas jasa-jasa Siak tapi setidaknya izinkan kami mengucapkan terima kasih, jazakumullah khairan katsiran," ungkap Dr Salim.

Bangsa Indonesia bangsa besar, lanjut Dr Salim, ada 17.000 pulau, 1.300 suku bangsa dan 715 bahasa serta 6 agama resmi. Dibutuhkan lebih banyak tokoh bangsa yang berpikir dan berjiwa besar seperti leluhur Kerajaan Siak Sri Indrapura. Yang tulus berkorban dan mencintai negeri ini.

Terakhir, Dr Salim membagikan tiga kata kunci untuk membangun bangsa Indonesia. Yang pertama, cintai negeri dengan tulus. Kedua, jaga NKRI. Dan ketiga, bangun kolaborasi (kerja sama dan gotong royong).

"Inilah tanggung jawab kita bersama saat ini," pungkas Dr Salim.

Halaman:

Editor: Dodi Ferdian

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Jalan Santai PWI Siak Bertaburan Hadiah Menarik

Sabtu, 13 Mei 2023 | 10:27 WIB
X