Gundukan Tanah Kuning Berserakan di Jalinsum Km 11 hingga 17 Balam, Pertamina Hulu Rokan dan Kontraktor Cuek

HALUANRIAU.CO, ROKAN HILIR - Meski hujan dan panas tidak mampu melenyapkan tanah merah atau dikenal dengan tanah timbun yang berserakan di sepanjang jalan lintas Sumatera (Jalinsum) tepatnya KM 11 hingga Km 17 Balam, Kepenghuluan Bangko Bakti, Kecamatan Bangko Pusako, Kabupaten Rokan Hilir.

"Tumpahan tanah kuning ini berasal dari lokasi atau Well milik PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) yang ada di wilayah camp Bangko Balam. Dimana saat musim hujan, tanah tersebut lengket ke roda kendaraan milik Pertamina maupun mitra Pertamina yang melakukan aktifitas pengeboran, tanpa dilakukan pembersihan sebelum masuk keaspal," kata warga Bangko Bakti Anuar O Kepada haluanriau.co Rabu (26/11/2022) Pagi.

Akibatnya, kata Anuar, jalan aspal menjadi becek dan berlumpur bila hujan dan berdebu bila panas ini sudah terpapar lebih kurang  dua minggu, namun tak kunjung dibersihkan,baik dari pihak Pertamina maupun mitra Pertamina. Akibatnya tanah timbun ini mengotori jalanintas sumatera ini mulai dari KM 11-17 Balam.

"PT Pertamina harus segera maupun mitranya yang memiliki pengerjaan diwilayah bangko bakti bertanggung jawab membersihkanya," tukas pria yang akrab disapa Ulung Kantan.

Selain itu sambung warga lainnya H Ipul meminta agar Pemkab Rohil melakukan pengawasan terhadap Perusahaan yang bekerja di wilayah Bangko Bakti terutama terhadap Truk Truk besar dari rekanan Pertamina yang keluar dari Well/Lokasi melakukan pembersihan seperti dahulu saat masih di Pegang PT Chevron.

Klik di sini untuk mendapatkan voucher Pegadaian

"Dahulu waktu jamaan Chevron ada tanah kuning berserakan dijalan langsung dilakukan pembersihan penyiraman jalan. Kita berharap hal serupa juga dilakukan. Kita minta Pemkab Rohil lakukan pengawasan," harapnya.

Sementara itu, Tokoh Masyarakat  Bangko Bakti H Aripin  mengaku para pengguna jalan seperti roda dua  harus ektra hati hati melintasi jalinsum, jika musim hujan  di karenakan kondisi jalan yang licin dan membahayakan pengendara lainnya. Sementara saat musim kemarau debu berterbangan diudara hingga menutup jalan dan tak terlihat oleh pengguna jalan.

"Kemarin musim hujan jalan licin, tetangga saya melintasi  hampir tergelincir, alhamdulilah dengan kecepatan lambat dan dengan ektrsa hati hati mereka tidak jatuh.  Kita berharap segera diperbaiki atau dibersihkan atau disiram," imbuh Aripin.