Terkait Pembangunan Toilet di SD 02 Sabak Auh, Ini Penjelasan Pihak Disdik Siak

HALUANRIAU.CO, SIAK - Guna mendukung program pemerintah dalam mewujudkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal di Kabupaten Siak, Dinas Pendidikan setempat mengucurkan dana untuk pembangunan berbagai fasilitas sekolah, baik di tingkat Sekolah Dasar (SD) maupun Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Seperti halnya disalah satu Sekolah Dasar (SD) yang berada di Kecamatan Sabak Auh Kabupaten Siak, untuk tahun ini mendapat jatah pembangunan Toilet.

Plt Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Siak Mahadar melalui Kabid SD Supriadi membenarkan hal tersebut kepada Haluanriau.co, Jumat (2/9).

Supriyadi menyampaikan, di SDN 02 Kampung Bandar Sungai Kecamatan Sabak Auh tahun ini dilakukan pembangunan Toilet dengan ukuran 3m x 8m dengan anggaran Rp.183.850.000,-

Baca Juga: Pemda Kuansing Berencana Bangun Makam Pahlawan Disamping Kantor Arsip dan Perpustakaan

"Pekerjaan pembangunan toilet di SD 02 Kampung Bandar Sungai tersebut dengan cara penunjukan langsung (PL) kepada kontraktor CV Laskana, dengan masa kerja selama 90 hari kalender," beber Supriadi.

Masih kata Supriadi, pengerjaan pembangunan toilet tersebut sudah berlangsung sejak beberapa minggu terakhir oleh penyedia yakni CV Laksana dan hingga kini masih dalam tahap proses pengerjaan.

Menindak lanjuti berita yang beredar di salah satu media online terkait pengerjaan proyek tersebut asal jadi, Kabid SD Disdik Siak Supriadi angkat bicara.

"Pengerjaan pembangunan Toilet tersebut belum selesai hingga saat ini, jadi dari mana dibilang asal jadi?" tegasnya.

Baca Juga: Ringankan Beban Biaya Hidup Warga Kurang Mampu, Kapolres Kuansing Salurkan Bantuan Sembako

Selain itu, dia juga bilang dalam RAB tidak tertera menggunakan kayu cerocok untuk pondasi.

"Itu tidak ada menggunakan cerocok, dalam RAB tidak tertera seperti itu," tuturnya.

Dan terkait siswa disuruh membawa botol ke sekolah, itu tidak ada hubungannya dengan kami (Disdik, red) maupun pihak penyedia dalam hal ini kontraktor, itu hanya kebijakan pihak sekolah.

"Kedepan sebelum menerbitkan berita sebaiknya rekan-rekan media melakukan konfirmasi terlebih dahulu kepada narasumber yang tepat, agar berita yang terbit tidak salah kaprah dan masyarakat tidak dibuat bingung dengan pemberitaan yang terbit," harap Supardi.