HALUANRIAU.CO, KAMPAR - Memasuki 100 hari kerja sebagai Penjabat (Pj) Bupati Kampar, Kamsol menjelaskan masih terus mengerjakan program yang jadi prioritas utamanya ketika dirinya dilantik pada Senin (23/5/2022) lalu. Dari 9 poin program kerja yang diamanahkan Gubernur Riau sebagian sudah diselesaikan.
Kamsol mengatakan amanah Gubernur Riau yang telah ia laksanakan diantaranya telah menempati Rumah Dinas. Kemudian pembayaran insentif TTP ASN, Ninik Mamak dan Guru MDA juga telah diselesaikan.
"Insentif TTP ASN semua sudah dibayar tak ada kendala. Untuk guru MDA juga sudah diproses dan dibayarkan ke guru-guru MDA yang tersedia dalam APBD untuk 7 bulan yang dibayarkan mulai dari bulan Juni-Desember," kata Kamsol kepada Haluanriau.co, Rabu (31/8).
Terkait persoalan Kebun Sawit Rakyat dan Koperasi dengan PTPN V merupakan masalah lama yang sudah bertahun-tahun. Ia mengaku persoalan ini tidak bisa diselesaikan dalam waktu dekat.
Baca Juga: Demo Berjalan Aman dan Lancar, Kapolres Rohil Sebut Bongkar Muat Tak Masalah
"Kita uraikan satu persatu memberi pemahaman kepada masyarakat, ini tidak bisa selesai dan tuntas dalam waktu cepat. Namun dengan kebijakan baru pemerintah akan mengaudit seluruh kebun sawit yang ada dan akan memperbaiki tata kelolanya, ini akan memberi harapan baru kepada masyarakat disekitar kebun sawit tersebut," ujar Kamsol.
"Persoalan tanah adat kita berharap kepada ninik mamak agar betul-betul dapat menjaga tanah-tanah adat yang ada yang betul-betul dapat dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat sesuai dengan regulasi atau aturan yang berlaku," sambungnya.
Untuk persoalan ganti rugi tanah di kawasan jalan Tol sebut Kamsol, sudah tuntas, yang belum hanya persoalan izin pelepasan kawasan dari Kementerian Kehutanan. Saat ini kata dia masih dalam proses.
Baca Juga: Sekda Siak: Pengolahan Sagu Harus Terus Dikembangkan
"Ini laporan yang saya terima dari PT Wika sebagai kontraktor pelaksanaan, persoalan yang mereka hadapi sekarang yaitu matrial pasir karna galian C yang ada bermasalah dan izin nya sudah mati banyak yang tidak punya izin," ucapnya.
Kemudian terkait penanganan banjir di Kota Bangkinang sebut Kamsol yang menjadi kendala yaitu aliran drainase sudah tidak mampu menampung debit air apabila terjadi hujan deras lebih dari 2 jam.
Lagi pula diperparah, aliran drainase nya berkelok-kelok dengan sudut patah 90%. Sehingga mengganggu kecepatan arus air walaupun sudah dibersihkan dan dinormalisasi. Hanya ini yang bisa mempercepat penyusutan waktu genangan air.
"Saya sudah chek untuk memastikan dimana titik-titik shortcut yang efektif untuk mengurai debit air. Drainase yang ada tak bisa diperbesar dan diperlebar lagi karna sudah terkepung bangunan baik bangunan rumah penduduk dan bangunan lain," katanya.
Baca Juga: DPW Partai Berkarya Riau Minta Kader Tetap Solid, Tengku Afuarahim: Abaikan Hoax
Artikel Terkait
Event Pemilihan Duta Muslim, Warga Binaan di Uji Pemahaman Tentang Agama dan Wawasan Kebangsaan
Kejari Kampar Pindahkan 17 Tahanan ke Lapas Kelas IIA Bangkinang
Pj. Bupati Kampar Dampingi Wakil Presiden RI Melakukan Panen Perdana Pembibitan Sawit di Ponpes Teknologi Riau
Mayjen Achmad Daniel Chardin: Sinergitas Kunci Keberhasilan Menyelesaikan Berbagai Permasalahan Bangsa
Diduga Korsleting Listrik, Dua Toko di Desa Padang Mutung Hangus Terbakar
Matangkan Penerapan SPBE Tahun 2022, Pemkab Kampar Gelar Forum Group Discussion
Alhamdulillah, Warga Binaan Lapas Bangkinang Kini Bisa Merasakan Nikmatnya Makan Bakso
Sepanjang Bulan Agustus ini, Kejari Kampar Terima 20 SPDP Kasus Judi
Rakor Bersama KPK RI, Kamsol: Bersama Masyarakat Menurunkan Tingkat Korupsi Untuk Wujudukan Kampar Lebih Maju
Dalam Waktu Dekat Beras Kampar Cap Ulu Kasok akan di Launching