Cerita Keluh Kesah Warga Kelurahan Perawang Terkait Bantuan Penanganan Covid-19

- Selasa, 30 Agustus 2022 | 12:54 WIB
Ilustrasi -- Bantuan sembako tunai. (Pixabay)
Ilustrasi -- Bantuan sembako tunai. (Pixabay)

HALUANRIAU.CO, Siak - Dugaan penyalahgunaan Dana Covid-19 di Provinsi Riau sudah menjadi sorotan masyarakat sejak beberapa tahun lalu, seperti halnya di Kelurahan Perawang, Kecamatan Tualang, Kabupten Siak.

Berdasarkan data yang dihimpun haluanriau.co dari berbagai sumber, bantuan dana penanganan Covid-19 di Kelurahan Perawang pada tahun 2020 mencapai Rp800 juta.

Yang mana pada saat itu, Covid-19 menjadi momok menakutkan ditengah masyarakat, sehingga aktifitas warga dibatasi hingga banyak warga yang tidak bisa bekerja untuk mencari nafkah dan mengikuti arahan pemerintah untuk berdiam dirumah saja.

Kendati demikian, tidak sedikit pula beberapa oknum pejabat memanfaatkan situasi untuk meraih pundi-pundi rupiah dengan menyalah gunakan wewenang  dengan cara merekayasa bantuan yang diberikan pemerintah bagi masyarakat.

Baca Juga: KKN di Tangkerang Labuai, Mahasiswa UMRI Buat Program Desa Tangguh Pendidikan dan Kesehatan

Baik itu berupa bantuan langsung tunai (BLT) maupun bantuan berupa Alat Pelindung Diri (APD) untuk penangan covid-19 pada masa itu.

Salah seorang ketua Rukun Warga (RW) di Kelurahan Perawang yang enggan dituliskan jati dirinya berharap agar Aparat Penegak Hukum (APH) di Kabupten Siak bisa mengusut dugaan penyalahgunaan Dana Covid-19 di Kelurahan Perawang tersebut.

“Nilainya sangat fantastis, mencapai Rp800 jt gitu,” kenangnya.

Baca Juga: Diberikan Cek Kosong Saat Terima Pengembalian Pinjaman, Readinson Purba Lapor ke Polda Riau

"Hal senada juga disampikan oleh salah seorang Ketua Rukun Tetangga (RT) di Kelurahan Perawang, banyak yang tidak benar pada saat itu," kata dia.

Seperti bantuan dari perusahaan, seperti tempat pencuci tangan, merk dari perusahaan yang menberikan bantuan di copot lalu diserahkan kepada ketua RW maupun RT seolah barang tersebut dibeli dengan menggunakan dana bantuan pemerintah.

Selian itu, masker kain yang diberikan kepada warga itu tidak semuanya dibeli dengan dana dari bantuan pemerintah.

"Akan tetapi banyak masker yang merupakan bantuan dari pihak perusahaan maupun instansi lain dan pihak ketiga," tegasnya.

Tidak hanya itu, salah seorang warga juga kaget bukan kepalang terkait anggaran pembuatan ruangan sterilisasi yang berada di pintu masuk Kantor Kelurahan Perawang tersebut yang mencapai puluhan juta rupiah.

Menurut warga tersebut, taksiran pembuatan ruangan sterilisasi tersebut tidak lebih dari Rp7 juta paling mahal.

Baca Juga: Dulu Gagal Ekspor ke Timur Tengah, Kini Mobil Indonesia Ditolak Vietnam

Halaman:

Editor: Bilhaqi Amjada A'araf

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Pemkab Siak Studi Tiru Sanitary Landfill ke Jepara

Selasa, 14 Maret 2023 | 13:09 WIB
X