HALUANRIAU.CO, KAMPAR - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Bangkinang Kanwil Kemenkumham Riau kembali melakukan kegiatan pelatihan pembinaan kemandirian bagi warga binaan, Rabu (10/8). Bekerjasama dengan Dinas Perikanan Kabupaten Kampar, kali ini warga binaan diberikan pelatihan untuk mengolah hasil perikanan menjadi produk yang siap dipasarkan dengan hasil yang lebih maksimal.
Pelatihan kemandirian yang diberikan kepada warga binaan itu adalah pembuatan bakso dan ikan abon. Adapun bahan yang digunakan untuk pembuatan bakso dan ikan abon itu nantinya diambil dari hasil budidaya perikanan yang dilakukan pihak Lapas Bangkinang.
“Terimakasih atas kehadiran Pak Kadis Perikanan, ditengah kesibukan yang begitu padat masih menyempatkan waktu untuk hadir dalam kegiatan ini," ujar Kalapas Kelas IIA Bangkinang Sutarno didampingi Kepala Seksi Kegiatan Kerja, Rudinur dan Jajaran saat menyambut kedatangan Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Kampar, Zulfahi dan para instruktur pelatihan.
"Tentunya ini merupakan suata kehormatan bagi kami, semoga pelatihan ini dapat diaplikasikan dengan sebaik mungkin untuk wargabinaan,” kata Sutarno.
Baca Juga: IPEMARU Tanyakan Ketegasan Pelanggaran Jam Operasional Tempat Hiburan
Kalapas menyampaikan kepada wargabinaan agar mengikuti kegiatan ini dengan semaksimal mungkin agar dapat menjadi bekal ilmu setelah kembali ke masyarakat.
“Pelatihan seperti ini masih sangat jarang dilingkungan Lapas maupun Rutan. Suatu terobosan inovasi bagi kita jika dapat melaksanakan pembuatan bakso dan abon sebagai kegiatan kemandirian warga binaan. Untuk itu laksanakan pelatihan ini dengan serius,” tuturnya.
“Bakso dan abon ikan ini akan jadi aset bagi kita, jika dapat kita kembangkan. Dengan adanya keahlian dan keterampilan, maka saudara dapat menghapus stigma masyarakat yang hanya berfikir untuk makan dan tidur saja di Lapas. Mari kita buktikan bahwa kita bisa berkarya,” pungkasnya.
Sementara Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Kampar memaparkan terkait pentingnya mengkonsumsi ikan dan nilai gizi yang terkandung dalam ikan.
“Kita harus kembali kepada konsep kesehatan. Saat ini banyak beredar produk makanan yang mengandung zat adiktif dan pengawet makanan. Tidak mungkin ada makanan yang dapat berbulan-bulan dan bertahun tahan untuk disimpan jika tidak adanya pengawet buatan,” jelasnya.
“Ikan ini banyak mengandung gizi, jika Bapak Ibu kurang makan sayur dan buah, seluruh unsur gizinya sudah ada di ikan. Banyak kandungan protein dan gizi yang ada diikan. Apabila rasanya sulit untuk dikonsumsi langsung, kita dapat buat bakso dan abon agar lebih nyaman untuk dikonsumsi,” tambahnya.
Kadis Perikanan juga menyatakan selalu siap untuk membantu dan bersinergi dengan Lapas Bangkinang guna memberikan ilmu dan pengalaman kepada wargabinaan dalam hal pengolahan hasil budidaya ikan. Sehingga, wargabinaan dapat menjadi pribadi yang unggul, produktif dan mandiri setelah menjalani pembinaan di Lapas Bangkinang.
Baca Juga: Riau Punya Serapan Karbon 140 Juta Ton pada 2030, Sumbang COe2 Tertinggi Bagi Indonesia
Artikel Terkait
Belum Lengkap, Jaksa Kembalikan Berkas Perkara Bentrok Berdarah di Desa Terantang
Pihak Ahmad Jais Akan Gugat Mendagri, Menkum HAM, Gubri dan Bupati Imbas Pelantikan M Haris CH Jadi Kades Baru
Surat Berlapis! Alasan M Haris Ch Dilantik Sebagai Kepala Desa Baru
Sukses Budidaya Ikan, Lapas Bangkinang Wacanakan untuk Mengolah Hasil Perikanan
Nilai Abaikan Putusan Pengadilan, Rusdinur Minta Pj Bupati Copot Sekda dan Kabag Hukum Setdakab Kampar
Tak Dihadiri Hermayalis, MoU Penyerahan Pengolaan Kebun Sawit Koperasi Iyo Basamo ke PTPN V Tetap Dilakukan
Merasa Dipaksa, Ratusan Anggota Koperasi Iyo Basamo Tolak Lahan Mereka Dikelola PTPN V
Peringati HDKD Ke-77, Lapas Bangkinang Gelar Donor Darah
Ketua LAK Bereaksi, Pasca Penolakan Peralihan Pengolaan Kebun Sawit Koperasi Iyo Basamo ke PTPN V
Bertema 'Let’s Be Smart Muslim', Lapas Kelas IIA Bangkinang Gelar Perlombaan Sambut Muharram 1444 H