HALUANRIAU.CO, SIAK - Dalam rangka meningkatkan lingkungan yang sehat, Dinas Kesehatan Kabupaten Siak melalui Puskesmas Bungaraya melakukan pendataan dan bimbingan serta masukan kepada pemerintah kampung untuk mengajak masyarakat untuk hidup sehat. Kali ini,pihak dinas kesehatan melakukan pengecekan sekaligus mendata rumah warga yang tidak memiliki jamban atau WC yang tertutup untuk diberikan masukan atau ilmu agar tidak membuang kotoran disembarang tempat dan mendorong serta meminta kepada pemerintah kampung untuk selalu mengawasi dan memantau masyarakat yang belum memiliki jamban untuk membuat jamban yang layak secara sederhana.
"Alhamdulilah hari ini ibu Kepala Puskesmas Bungaraya bersama anggotanya melakukan pengecekan rumah warga kami yang belum memiliki jamban, kebetulan dikampung ini hanya ada dua rumah tangga yang belum memiliki jamban yang tidak layak. Kampung Temusai selama ini tidak ada stunting ,untuk itu, masa yang akan datang agar tidak ada terjadi stunting di kampung ini, maka pihak puskesmas melakukan pendataan dan memberikan informasi dan edukasi kepada kita untuk bersama-sama mengajak masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan,salah satunya pembuatan jamban yang layak," ungkap Samsudin, Penghulu Kampung Temusai kepada haluanriau.co, Rabu (03/08/2022).
Penghulu Kampung Temusai berharap, Kampung Temusai kedepan bisa terus meningkatkan kebersihan lingkungan, kesehatan masyarakat dan lain-lain.
"Untuk itu kami berharap kepada seluruh masyarakat untuk bersama- sama mendukung Kampung Temusai menjadi kampung hijau dan kampung bersih, sehingga kedepan dikampung ini tidak ada kasus stunting," harapnya.
Baca Juga: Citra Perusahaan Terus Meningkat, bank bjb Raih 2 Penghargaan di Corporate Reputation Awards 2022
Sementara itu, Kepala Puskesmas Bungaraya, dr. Imelda Putri mengatakan, kegiatan survey kerumah warga yang belum punya jamban yang layak ini, bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan atau usaha menyadarkan masyarakat untuk menjamin agar kondisi lingkungannya lebih sehat (Sanitasi), teknik maupun manajemen pembuatan jamban, dan meningkatkan kerjasama dengan masyarakat memilih fasilitas jamban serta meningkatkan akses jamban sehat.
“Dengan kedatangan kita ini, diharapkan dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui akses jamban sehat dan perilaku hidup sehat untuk mengurangi prevalensi stunting serta mewujudkan generasi yang berkualitas,” ungkapnya.
Menurut ibu yang ramah tamah itu, penerapan pola hidup sehat mutlak diperlukan agar tercipta lingkungan yang nyaman dan jauh dari penyakit. Banyak penyakit yang sumbernya berasal dari lingkungan yang tidak sehat, khususnya yang berhubungan dengan perilaku buang air besar sembarangan, diantaranya diare, thypus, cholera, disentri, hepatitis dan sebagainya yang dampaknya sangat besar pada kondisi kesehatan seseorang, bahkan tidak menutup kemungkinan terjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) di suatu wilayah.
“Pada tahun 2020 kemarin, masyarakat Kampung Temusai yang tak memiliki jamban yang layak ada 37 Keluarga, dan alhamdulilah berkat bantuan dari BAZ Kabupaten Siak, tahun 2021 Kampung Temusai mendapatkan 16 unit bantuan jamban, selebihnya secara swadaya mereka membangun dan tinggal 2 lagi yang belum memiliki jamban yang layak," jelasnya.
Meskipun demikian, kata Imel, secara bertahap kesadaran masyarakat terus meningkat sejalan dengan upaya program kesehatan lingkungan untuk mewujudkan desa yang bebas dari buang air besar di sembarang tempat yang menjadi bagian dari tujuan universal akses.
Imel juga mengaku, tantangan dan kendala yang ada di masyarakat dalam akses sanitasi yang layak diantaranya adalah, kurangnya pengetahuan tentang pembuatan sarana sanitasi (jamban) yang sesuai ketentuan kesehatan dan beranggapan bahwa pembuatan jamban dibutuhkan anggaran cukup besar, apalagi bagi warga yang kurang mampu hal ini sangat memberatkan.
"Karena Kampung Temusai menunju Open Defecation Free (ODF) atau Stop Buang Air Besar Sembarangan, maka kita hari ini mengajak pemerintah kampung untuk mendampingi masyarakat yang tidak memiliki jamban untuk membuat jamban yang layak, ini merupakan terobosan bentuk pemberdayaan masyarakat, guna mendukung upaya pencegahan agar tidak terjadi stunting dimasa yang akan datang," harapnya.
Imel juga mengungkapkan bahwa, hal ini tentunya tak terlepas dari arahan Pak Bupati dan Wakil Bupati serta pak Kadiskes Kabupaten Siak agar Puskesmas dan pemerintah kampung berupaya menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat yang pada akhirnya bisa mencegah munculnya kasus anak stunting.
"Terimakasih kami ucapkan kepada Pak Camat Bungaraya, Pak Penghulu, Kadus RT, RW, Petugas Kesehatan lingkungan Puskesmas Bungaraya Maisyah Ahmad,
Bidan Desa, dan kader-kader kesehatan dikampung yang bersinergi untuk merubah perilaku masyarakat yang masih buang air besar sembarangan. Bahkan kalo perlu dengan menggalakkan gotong royong di masyarakat agar lingkungan selalu bersih," pungkasnya.
(Sugianto)
Artikel Terkait
Hendak Ke Pekanbaru, Mobil Dinas Kominfo Siak Terguling di Ruas Jalan PT.Sir Rumbai
Tingkatkan Literasi Baca Tulis dan Numerasi, 300 Guru TK di Siak Ikuti Workshop
Wabup Husni Serahkan 28 Sertifikat Badan Hukum Usaha Kampung
Peringati HDKD Ke-77, Rutan Siak dan Imigrasi Gelar Aksi Sosial dan Donor Darah
Bujang Kampung di Temusai, Bupati Siak Kunjungi Kilang Padi UD Siak Subur Sejahtera Terbesar di Kabupaten Siak
Pemulihan UMKM Pasca Covid-19, Bupati Alfedri : Peruntukan Dana Kampung Lebih Kepada Pemberdayaan
Bujang Kampung di Temusai, Bupati Siak Kunjungi Kilang Padi UD Siak Subur Sejahtera Terbesar di Kabupaten Siak
BAZNAS Kabupaten Siak Kembali Menggelar Pendistribusian Zakat Konsumtif
Bupati Alfedri Bahas Isu Penting Masa Alih Kelola Blok CPP Kepada PT. BSP
Peduli Nasip Migran, Wabup Husni ikuti Rakortas bersama Gubernur Riau