HALUANRIAU.CO, SULSEL - Puang Nene, pria paruh baya di Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan, memimpin kelompok aliran sesat yang mengajarkan salat tanpa wajib berwudu.
Pemimpin kelompok aliran sesat tersebut beralamat di Tompoe, Desa Watu Toa, Kecamatan Marioriwawo, Kabupaten Soppeng, Sulsel.
Kapolres Soppeng AKBP Roni Mustofa mengatakan, keberadaan aliran yang diduga ini berawal dari laporan masyarakat.
"Ajarannya tetap namanya Islam. Tapi, cara atau prosesnya itu menyimpang dari ajaran agama Islam. Anggota (polisi) sudah tindak lanjuti dan mendatanginya," kata Roni Mustofa dikutip dari Kumparan pada Jumat (21/1).
Baca Juga: Korupsi APBDes TA 2019, Seorang Mantan Kades di Indragiri Hulu Divonis 4 Tahun Penjara
"Dia dukun. Jadi ajarannya itu, orang salat tidak diwajibkan salat. Bagi perempuan yang haid, juga diperbolehkan salat," imbuhnya.
Roni mengaku telah berkoordinasi dengan departemen agama dan tokoh agama setempat dalam menindaklanjuti laporan dari masyarakat soal Puang Nene.
Dia juga meminta kepada masyarakat setempat, agar tidak terprovokasi hingga terhasut terkait ajaran yang menyimpan tersebut. Ia juga meminta kepada masyarakat yang merasa dirugikan agar segera melapor ke Polres Soppeng.
"Kalau untuk pengikutnya tidak ada. Saya juga tidak tahu, sudah berapa lama ajaran ini. Kami masih dalami. Bagi masyarakat yang merasa dirugikan, agar segera buat laporan resmi di Polres," tandasnya.
Artikel Terkait
Dukun Pengganda Uang Tewas Dibunuh, Pelakunya Menyerahkan Diri
Tega, Seorang Dukun Cabuli Anak Tirinya
Heboh, Gadis di Rengat Teriak Saat Diobati yang Ternyata Dukun Cabul
Sudah Jual 3 Bayi, Dukun Beranak di Manado Diamankan Polisi
Tipu IRT Ratusan Juta, Begini Cara Dua Dukun Pengganda Uang Jalan Aksinya di Inhu