HALUANRIAU.CO, INHU - Pasca dua ekor gajah liar (Elephas maximus sumatranus) masuk ke lahan perkebunan warga, dan nyaris terjadi konflik, jajaran Polsek Batang Cenaku dan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, tengah menyusuri hutan guna mengevakuasi satwa dilindungi tersebut.
Seperti yang di beritakan sebelumnya, sejak Selasa (11/1) dua gajah dewasa itu diduga kuat masuk ke pemukiman penduduk lantaran terpisah dari kawanannya dan merusak lahan pertanian warga di Desa Sipang-Lahai Kemuning dan Desa Alim Kecamatan Batang Cenaku Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Riau.
"Saat ini kita (jajaran Polsek Batang Cenaku) bersama Tim BBKSDA Riau tengah menyusuri hutan guna pencarian dua gajah dewasa tersebut untuk melakukan proses evakuasi agar satwa di lindungi itu kembali ke habitatnya," ujar Kapolsek Batang Cenaku, Ipda Asep Saifurrohman kepada Haluanriau.co, Senin (17/1).
Kapolsek menjelaskan, dari hasil pantauan, dua ekor gajah tersebut memang terus berpindah dan masuk menyusuri hutan dan lahan perkebunan yang ada. "Terakhir kita pantau gajah itu di Desa Alim. Namun, saat ini kawasan gajah itu kembali pindah di Desa Cenaku Kecil," ujar dia.
Baca Juga: Kunjungi PWI Riau, Kapolda: Saya Datang karena Wartawan adalah Pahlawan Saya
Lebih lanjut Alumnus Akpol 2018 itu, menghimbau agar warganya tidak melakukan tindakan yang justru dapat memancing amarah gajah tersebut dan menyebabkan konflik yang dapat melukai antara satu dan yang lainnya.
"Kita menghimbau warga tidak melakukan kontak dengan gajah liar tersebut, di khwatirkan jika konflik itu terjadi dapat merugikan warga kita sendiri begitu pula dengan satwa yang di lindungi itu, dan akan lebih disarankan untuk melaporkan kejadian gangguan tersebut kepada petugas terdekat," ujar Kapolsek.
Sebelumnya Kepala Desa Lahai Kemuning, Ahmad Rois, kepada Haluanriau.co mengatakan, dua ekor gajah dewasa itu masuk ke pemukiman warga sejak Selasa 11 Januari lalu dan nyaris menimbulkan konflik antar gajah dengan satwa yang di lindungi itu.
"Dari pantauan kita ada dua ekor gajah jantan yang masuk ke pemukiman warga dan merusak lahan pertanian warga yang ada," ujar Ahmad, Senin (17/1).
Belakangan lanjut Ahmad, kecemasan warganya terus berlanjut di karenakan gajah tadi terus mondar-mandir di perkebunan warga dan merusak lahan yang sudah ditamani pokok sawit serta batang pisang.
"Sudah seperti hewan peliharaan saja dua ekor gajah itu terus masuk ke pemukiman warga dan meluluh lantakkan tanaman milik warga yang ada," ujar dia.
Terpisah Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Sugito kepada Gatra mengatakan, bahwa pihaknya telah menerima laporan perihal ada dua ekor gajah yang masuk ke pemukiman warga dan lahan pertanian milik warga.
"Kita sudah terima laporan itu, dan saat ini tim kita sedang berada di lapangan guna mengevakuasi dua gajah tersebut kembali ke habitatnya," singkatnya melalui telepon seluler.
Artikel Terkait
Warga, BKSDA dan WWF Usir Gajah dari Kebun Warga di Logas
Diduga Ada Politik 'Sepak Bola Gajah' di PON Papua
Tutup Akses Jalan Warga dengan Parit Gajah, PT WSN Konflik dengan Warga Desa Sumber Jaya
Gajah Liar Masuk Kebun, Tanaman Warga Inhu Ludes
Sepekan Berkeliaran di Wilayah Desa Karya Indah, BBKSDA Riau Giring Kawanan Gajah ke Lokasi Aman
Dua Ekor Gajah Liar Masuk Pemukiman, Lahan Warga di Inhu Porak Poranda