Mengenal 'Padang Mangateh' Sumbar, Peternakan Zaman Hindia-Belanda dan Pernah Jadi Terbesar di Asia Tenggara

- Sabtu, 15 Januari 2022 | 13:02 WIB
Peternakan di 'Padang Mangateh (Istimewa)
Peternakan di 'Padang Mangateh (Istimewa)

HALUANRIAU.CO, LIMA PULUH KOTA - Taukah kamu salah satu wilayah di Sumatera Barat yang bernama 'Padang Mangateh'?

Ya, wilayah yang berada di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumbar tersebut sempat biral di media sosial beberapa waktu yang lalu, dimana kawasan tersebut pemandangannya sangat indah layaknya perternakan di Australia.

Pada tahun 2015 yang lalu, Presiden Jokowi pernah mengunjungi kawasan tersebut, tepatnya ke Balai Pembibitan Ternak Unggul (BPTU) Padang Mangateh dan melihat keindahan peternakan di kawasan tersebut.

Dikutip dari Haluan Padang, berikut fakta menarik dari kawasan yang berada di sekitaran Gunung Sago tersebut.

1. Didirikan oleh Pemerintah Hindia-Belanda

Padang Mangateh pertama kali didirikan pada masa penjajahan oleh Pemerintah Hindia-Belanda kala itu pada tahun 1916.

Hewan yang pertama kali diternakkan di Padang Mangateh kala itu adalah kuda. Lalu pada tahun 1935 didatangkan sapi dari Benggala, India untuk dikembang biakkan.

2. Jadi Peternakan Terbesar di Asia Tenggara

BPTU Padang Mangateh mengalami perjalanan pasang surut. Pada tahun 1945 –1949 kegiatan di area peternakan tersebut sempat terhenti.

Tahun 1950, Wakil Presiden saat itu Mohammad Hatta menghidupkan kembali Padang mangateh dan diberi nama Induk Taman Ternak (ITT) Padang Mengatas.

Upaya ini mengantarkan Padang Mangateh sebagai salah satu peternakan terbesar di Asia Tenggara dengan hewan ternak mulai dari kuda, sapi, kambing hingga ayam.

3. Alami Kerusakan Pada Masa PRRI

Pasa masa pergolakan PRRI tahun 1958 hingga tahun 1961 Padang Mangateh menjadi salah satu basis pertahanan sehingga mengalami kerusakan.

Padang Mangateh baru dibangun kembali pada tahun 1974 hingga 1978 melalui kerjasama pemerintah Indonesia dengan Jerman melalui program ADP.

Pada tahun 1978 Proyek ADP berakhir dan diserahkan kepada Departemen Pertanian dengan nama Balai Pembibitan Ternak – Hijauan Makanan Ternak (BPT-HMT) Padang Mengatas.

Halaman:

Editor: Bilhaqi Amjada A'araf

Sumber: Haluan Padang

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X