HALUANRIAU.CO, SIAK - Diduga asal jadi, masyarakat minta pembangunan Ruang Perpustakaan dan Ruang Guru di SD 13 Kampung Temusai, Kecamatan Bungaraya, Kabupaten Siak, Riau untuk diaudit. Pasalnya, pembangunan Ruangan Guru yang menelan anggaran sekitar Rp.261.627.312.10, yang dilaksanakan oleh CV Benteng Pertiwi, dan Konsultan Pengawasnya CV Siak Pratama Engineering Consultant, serta Ruang Perpustakaan yang menelan anggaran sekitar Rp. 212.147.494.80 yang dilaksanakan oleh CV Shakila Jaya dan Konsultan Pengawas CV Irvotec Riau Consultant, banyak mengalami keretakan yang bukan saja lantai bangunan, namun dibagian tiangnya pun juga mengalami keretakan.
"Kami berharap kepada kontraktor atau pihak CV Shakila Jaya dan CV Benteng Pertiwi yang mengerjakan pembangunan Ruang Perpustakaan Sekolah dan Ruang Guru di SD 13 Kampung Temusai untuk dapat memperbaiki kembali bangunannya, karena dikhawatirkan pembangunan ini tidak bertahan lama karena retak-retak dibagian lantai dan tiangnya," ungkap warga Kampung Temusai yang enggan disebutkan namanya kepada haluanriau.co, Minggu (26/12/2021).
Warga Kampung Temusai juga meminta kepada Inspektorat Kabupaten Siak untuk dapat mengaudit kembali pembangunan yang berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK) itu, agar kedepan pembangunan yang ada di Kabupaten Siak bisa sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
"Kami meminta kepada Inspektorat Kabupaten Siak agar dapat mengaudit kembali pembangunan ruang perpustakaan dan ruangan guru yang berasal dari DAK tersebut, agar kedepan bisa lebih baik dan sesuai dengan aturan yang berlaku, tidak retak-retak seperti itu," harapnya.
Hal senada disampaikan Ketua Komite SD 13 Kampung Temusai, Aris, ia membenarkan adanya pembangunan ruangan perpustakaan dan ruangan guru ada yang retak.
"Ya silahkan dilihat sendiri di lokasi, pembangunan nya retak atau tidak!. Setahu kami waktu kesana kemarin, memang kami jumpai banyak yang retak, untuk itu kami minta untuk bisa segera diperbaiki," tegasnya.

Sementara itu, Kontraktor pembangunan Ruang Guru melalui Sub Kontraktor, Suari, ketika dikonfirmasi melalui telepon selulernya mengatakan bahwa, retak yang terjadi di ruang guru yang dibangun nya tidak jadi masalah, itu hanya karena pembangunan baru, sehingga ketika retak itu hal yang lumrah.
"Kalau yang retak dibagian kaki limanya itu semua pembangunan pasti retak rambut, kecuali meledak satu senti itu barulah," jelasnya.

"Itu yang retak dibagian Aci nya saja,kalau didalamnya tidak, boleh bapak cek kemana saja bangunan yang baru dibangun pasti retak kalau di Aci, kalau dikramik baru enggak," tegasnya.
Ketika ditanya, apa upaya pihak kontraktor untuk menangani bagian yang retak itu, ia menjawab, bagaimanapun yang retak itu kalau diaci tetap saja retak.
"Kalau diperawatan, retak rambut seperti itu kalau diaci ya tetap retak lagi,tak usah dilantai, dirumah bapak saja kalau habis dilantai dan diaci, pasti juga retak. Dan untuk masa perawatan itu enam bulan," pungkasnya.
Artikel Terkait
Si Jago Merah, Lahap Gedung Asrama Putra Pondok Pesantren Nurul Yakin, Kecamatan Dayun, Siak
HUT Avanza Xenia Solutions Ke-V, Komunitas AXS Perawang, Kabupaten Siak Santuni Anak Yatim Piatu
Ngopi Bareng Awak Media, Kajari Siak: Kami Siap Menerima Masukan Dan Siap Dikontrol Demi Kemajuan Siak
Malam Anugerah KPID Riau Award 2021, LPP Lokal Siak TV dan RPK Raih Penghargaan