HALUANRIAU.CO, PEKANBARU-Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumaahan Rakyat, Diretorat Jenderal Cipta Karya, Balai Prasarana Pemukiman Permukiman Wilayah (PPBW) Riau, memastikan pengerjaan proyek instalasi pengolahan air limbah (IPAL), di Kota Pekanbaru saat ini masih terus berproses, dan akan bermanfaat bagi masyarakat, terutama dalam mengurangi pencemaran air tanah, dari air limbah domestik. Ditargetkan pada tahun 2022 baru bisa dioperasikan
Kepala Satuan Kerja Pelaksanaan BPPW Riau, Yenni Mulyadi, mengatakan, Kota Pekanbaru merupakan salah satu Kota yang mendapatkan program Metropolitan Sanitation Management Project (MSMIP), yang merupakan kegiatan untuk meningkatkan pelayanan air limbah domestik. Program ini diharapkan dapat mereduksi pencemaran badan air, dari limbah domestik yang secara langsung dibuang ke lingkungan di Kota Pekanbaru.
“Air limbah domestik memiliki potensi besar untuk mencemari lingkungan, terutama air tanah dan air permukaan. Keterbatasan lahan, menyebabkan masyarakat membangun septik tank kurang dari 10 meter dari sumur air tanah dan memungkin septik tank yang dibangun tidak kedap (rembes). Hal ini menyebabkan terkontaminasinya air tanah, oleh bakteri patogen dari tinja yang dapat menimbulkan penyakit,” ujar Yenni Mulyadi, saat eskpose progres pembangunan IPAL di Kota Pekanbaru, Sabtu (25/9).
Dijelaskan Yenni, dalam kegiatan MSMIP Kota Pekanbaru, saat ini pembangunan IPAL sudah mulai pekerjaan pemasangan pipa, yang merupakan pekerjaan yang paling dominan, karena terkait dengan penyaluran limbah domestik menuju rumah pompa hingga dapat disalurkan menuju IPAL, sampai ke tempat Pompa di Kecamatan Tenayan Raya.
Metode pekerjaan pemasangan pipa yang digunakan pada paket dalam kegiatan MSMIP Kota Pekanbaru adalah Metode Open Trench, Pipe Boring dan Pipe Jacking. Dimana pemasangan pipa dengan melakukan pengeboran tanah di bawah permukaan jalan, lalu mendorongkan pipa dengan menggunakan tekanan hidrolik atau dengan alat hydraulic jack.
“Pada Kota Pekanbaru ini, kegiatan MSMIP meliputi pembangunan IPAL dengan Kapasitas 8.100m3/hari dengan jaringan perpipaan untuk melayani kapasitas 11.000 Sambungan Rumah. Sistem pengumpulan limbah IPAL Kota Pekanbaru, akan dialirkan secara gravitasi menuju rumah pompa, dan selanjutkan akan di pompa menuju IPAL, yang telah dibangun di Sumber Sari, Kecamatan Tenayan Raya, dengan luas lahan 1 Haktar,” jelasnya.
Pembangunan IPAL di Kota Pekanbaru, terutama telah berjalan di lima Kecamatan, yakni Kecamatan Sukajadi, Kecamatan Lima Puluh, Tenayan Raya, Senapelan, dan Kecamatan Pekanbaru Kota. Saat ini pembangunan IPAL terus berjalan, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan terhadap pekerja di lapangan. Lokasi yang dibangun berada pada jaringan perpipaan air limbah Kota Pekanbaru area Selatan (SC1). Jaringan perpipaan air limbah Kota Pekanbaru area Selatan (SC2). Jaringan perpipaan air limbah Kota Pekanbaru area Utara (NC) dan pembangunan IPAL Kota Pekanbaru (B1).
“Pembangunan IPAL ini seharusnya selesai ditahun 2021 ini, namun dikarenakan terjadi pemotongan anggaran disetiap Kementrian termasuk pembangunan IPAL di Pekanbaru, dikarenakan revocusing yang mencapai 30 persen, untuk penanganan Covid-19. Sehingga terjadi keterlambatan pembangunan, dan ditargetkan pada akhir tahun 2022 pembangunan selesai,” ungkapnya.