HALUANRIAU.CO, KAMPAR - Ratusan sopir truk melakukan aksi demo di depan Kantor Bupati Kampar, Selasa (07/03). Mereka minta agar pertambangan galian c diaktifkan dan beroperasi kembali, karena mereka menilai penutupan akuari dapat menyebabkan kelumpuhan ekonomi.
Mereka juga merasa keberatan terhadap razia yang dilakukan oleh pihak kepolisian maupun dari pemerintah daerah Kabupaten Kampar, yang mana belakangan ini gencar menertibkan galian c yang diduga tidak mengantongi izin tersebut.
"Kami menuntut kebijakan Pemerintah Daerah terkait penertiban pertambangan yang berdampak langsung terhadap para supir dan pekerja tambang," kata Koordinator Aksi Canggih Trigunawan Hakim.
Baca Juga: Disdukcapil Pelalawan Go to School dan Kampus untuk Pelayanan Registrasi IKD
Mereka juga menuntut solusi agar para sopir dan pekerja tambang yang notabenenya bergantung hidup pada aktifitas pertambangan dapat kembali berkerja dan menghidupi keluarga.
Selain itu, mereka juga meminta pemerintah mengambil langkah strategis agar proses penambagan tetap berjalan dengan baik dan tetap memperhatikan aturan serta dampak lingkungan.
"Tuntutan kami sederhana, sopir ini bisa kembali bekerja. Nah tuntutan sederhana ini apa? ya tentu adanya aktifitasnya (tambang-red) kalau gak ada aktifitas gimana mau bekerja," ujar Canggih.
Baca Juga: Pelajar SMP di Kuansing Buang Bayi saat Mengikuti Perkemahan Pramuka
"Setelah dilakukan pertemuan dengan pemerintah daerah, Alhamdulillah ada titik terang. Untuk masyarakat yang bekerja secara manual sudah bisa bekerja, karena kalau ini dibiarkan berlama lama bukan hanya lapar tapi menunggu mati," sambungnya.
Saat disinggung aksi demo yang melatar belakangi aksi demo para sopir dan penambang ini, Canggih mengatakan dikarenakan saat ini semua tambang baik menggunakan alat berat maupun manual dipermasalahkan saat ini.
"Intinya masyarakat tidak mau menunggu mati, saat ini yang manual dan tidak manual ditertibkan semua diseluruh Kecamatan Tambang. Manual dan tidak manual dipermasalahkan dan diekspor besar besaran hari ini," katanya.
Baca Juga: Kevin McCharthy dan Tsai Ing-wen Berencana Bertemu, Langkah Sensitif Kembali Membuat China Panas
"Artinya sekarang ini kita tinggal berbicara hati, keberpihakan kita kemana? Kalau kita berpihak kepada masyarakat kecil yang manual jangan dong, itu penuh keringat, kalau titik peluh ini orang siap berdarah darah, jadi jangan sampai kita berdarah darah," pungkasnya.
Artikel Terkait
Produk UMKM Kampar, Keripik Nanas dan Ikan Abon Siap di Ekspor ke Luar Negeri
Polisi Telah Melimpahkan Kasus Narkoba Pria Rambut Panjang Bercatok ke Kejari Kampar
Polres Kampar Ungkap 46 Kasus Narkoba di Awal Tahun 2023, Sebanyak 43,64 Gram Sabu Disita
Tingkatkan Pelayanan Publik, Pemkab Kampar Tandatangani MoU dengan Ombudsman RI
Tenggelam di Perairan Kuala Kampar, Seorang Nelayan Berhasil Ditemukan Namun Rekannya Masih dalam Pencarian
Berkemah di Pinggir Sungai Hingga Menikmati Air Terjun di Desa Gema Kampar Kiri
Terlibat Narkoba Oknum Satpam BPN Kampar Diringkus, Polisi Sita 3 Paket Sabu
Gantikan Amri Rahmanto Sayekti, Marthalius Jabat Kasi Pidus Kejari Kampar
Dialog Interaktif 'Jaksa Menyapa', Kejari Kampar Beri Pemahaman Tentang Pencegahan Tindak Pidana Korupsi
Sempat Terjun ke Sungai Kampar, Andi Lau Buron Kasus Narkotika Akhirnya Tertangkap