HALUANRIAU.CO, TANGSEL - Dampak dari virus corona (Covid-19), sejumlah hotel dan restoran di Tangerang Selatan menghentikan operasional sementara.
Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Tangerang Selatan, mengakui kehilangan pendapatan hingga 90 persen sejak minggu ketiga Maret 2020.
Saat ini hanya beberapa hotel dan restoran yang masih beroperasi, meski hanya mengandalkan tidak lebih dari seperempat jumlah pekerja.
"Mayoritas sudah pada tutup. Sekitar 80 persen hotel dan resto di Tangsel, tidak beroperasi," tegas Ketua PHRI Tangsel Gusri Efendi, Kamis (9/4).
Dengan tidak beroperasinya bisnis hotel dan restoran, maka 300 jenis usaha pendukung industri tersebut juga ikut terseret pelemahan ekonomi.
"Bisnis hotel dan restoran itu turunannya banyak sekali, dari pertanian sayur mayur, buah, penyuplai ikan, ayam, daging sampai laundry. Ini babak belur. Maka ini harus segera dicari solusinya," kata pemilik usaha restoran di Tangsel ini.
Menurut dia, setiap tahun, industri hotel dan restoran di Tangsel bisa membukukan pendapatan hingga Rp 3,4 triliun. Dengan kata lain, mampu menyetorkan pajaknya hingga mencapai Rp 300 miliar.
"Sumbangan pajak kita untuk daerah sangat besar, setahun hotel dan restoran di Tangsel penerimaannya mencapai Rp 3,4 triliun. Pajaknya, sampai Rp 300 miliar," terang dia.
Pihaknya berharap pemerintah segera bisa menangani persoalan Pandemi saat ini. Agar ekonomi rakyat bisa kembali hidup sehingga tidak menimbulkan efek yang lebih besar.
"Ini harus segera Dinas-Dinas terkait melakukan sesuatu. Jangan sampai dari persoalan kesehatan, timbul masalah sosial, keamanan dan lainnya," kata Gusri. (sumber:merdeka.com)