Minyak Goreng Kembali Muncul Setelah HET Dihapus Pemerintah, Anggota Dewan: Ada yang Sengaja Menimbun

- Kamis, 17 Maret 2022 | 14:13 WIB
HET subsidi dicabut Pemerintah, akibatnya harga minyak goreng kembali melambung tinggi (Berita DIY)
HET subsidi dicabut Pemerintah, akibatnya harga minyak goreng kembali melambung tinggi (Berita DIY)

HALUANRIAU.CO, JAKARTA - Pemerintah Indonesia resmi mencabut Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng kemasan.

Namun demikian, setelah penghapusan HET diberlakukan, aneh bin ajaib, stock minyak goreng di pasaran kembali muncul.

Ketersediaan tersebut menimbulkan tanda tanya, tak terkecuali Anggota DPR RI, Achmad Baidowi.

Dikutip dari Suara, Awiek panggilan akrab dari Achmad Baidowi mencurigai bahwa kelangkaan minyak goreng tersebut ada pihak-pihak yang sengaja menahan pasokannya.

Lebih lanjut ia menerangkan bahwa harga minyak goreng yang kini tersedia tersebut dijual dengan harga mencapai Rp25 ribu.

Baca Juga: Gelar Upacara Bendera Dalam Rangka Kesadaran Berbangsa dan Bernegara, Ini Pesan Karutan Siak Tuk Warga Binaan

"Pasokan minyak goreng langsung tersedia di berbagai toko, bahkan dengan harga mencapai Rp 25 ribu. Ini berarti ada yang sengaja menahan pasokan alias menimbun, tunggu HET dicabut baru pasokan dikeluarkan," katanya pada Kamis (17/3/2022).

Menurutnya, seharusnya soal distribusi bukan jadi alasan utama permasalahan minyak goreng.

Berdasarkan hal tersebut, Awiek, mendesak aparat kepolisian untuk menelusuri sejumlah titik distribusi minyak goreng yang pasokannya tiba-tiba ditemukan melimpah.

"Pihak kepolisian dan satgas pangan harus melacak titik distribusi mana yang tiba-tiba pasokan langsung berlimpah satu hari paska pengumuman HET dicabut," tuturnya.

Baca Juga: Kajati Jawa Timur Resmikan Rumah Rumah Restorative Justice Mojokerto

Awiek meminta pemerintah untuk memperhatikan masyarakat kecil dengan tidak melepas harga minyak goreng kemasan ke pasar bebas.

"Ini jelang Ramadhan, jangan sampai permintaan yang sedang tinggi dimanfaatkan untuk raup untung besar-besaran dari konglomerat sawit," ujarnya.

Selain itu, permasalahan minyak goreng juga terjadi karena pabrik bahan pokok tersebut kesulitan mengakses CPO DMO untuk bahan baku.

"Kedua distribusi minyak goreng subsidi yg tidak merata sehingga di beberapa daerah terjadi kelangkaan, ketiga kemungkinan adanya penimbunan dan kebocoran yg dilakukan oleh oknum produsen atau distributor karena adanya selisih harga di dalam negeri dengan di luar negeri," katanya.

Halaman:

Editor: Bilhaqi Amjada A'araf

Sumber: Suara

Tags

Artikel Terkait

Terkini

1 Juta Ton CPO Bakal Indonesia Ekspor ke China

Jumat, 11 November 2022 | 16:21 WIB

Menteri LHK Dukung UMKM Petani Hutan Kampar Mendunia

Senin, 15 Agustus 2022 | 12:24 WIB

Cara Budidaya Tanaman Cabe Pelangi bagi Pemula

Sabtu, 2 Oktober 2021 | 15:53 WIB
X