Dorong Rasa Ingin Berusaha dan Mandiri saat Pandemi, Pesantren Diarahkan Manfaatkan KUR

- Sabtu, 18 September 2021 | 13:40 WIB
Penyaluran KUR dalam rangkaian kunjungan kerja di Kota Pekalongan, Kamis 16 September 2021. (Dok. Kemenko Perekonomian)
Penyaluran KUR dalam rangkaian kunjungan kerja di Kota Pekalongan, Kamis 16 September 2021. (Dok. Kemenko Perekonomian)

HALUANRIAU.CO, JAKARTA - Pemerintah melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR) membiayai UMKM dengan pemberian tambahan subsidi bunga KUR sebesar 3% hingga 31 Desember 2021.

Selain itu ada juga penundaan angsuran pokok KUR, dan relaksasi ketentuan KUR berupa perpanjangan jangka waktu serta penambahan limit plafon KUR yang diberikan kepada penerima KUR terdampak pandemi Covid-19.

Hingga 13 September 2021, KUR telah disalurkan sebesar 179,54 triliun rupiah kepada 4,77 juta debitur. Ini berarti penyaluran KUR telah mencapai 63% dari target tahun 2021 dengan Non Performing Loan tetap terjaga di 0,99%.

“Arahan Bapak Presiden, anggaran KUR ini ditingkatkan dan saat ini sudah ditingkatkan dari 253 triliun rupiah menjadi 285 triliun rupiah dengan bunga 3%,” jelas Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto saat mengikuti agenda penyaluran KUR dalam rangkaian kunjungan kerja di Kota Pekalongan, Kamis (16/9/2021).

Baca Juga: Cari Motor Bebek Bekas? Simak Pilihan dan Harganya Mulai dari Rp3 Jutaan

Dalam kesempatan tersebut, Airlangga secara simbolis menyerahkan KUR kepada 17 debitur KUR BRI, BNI, Bank Mandiri, BPD Jateng, BSI, dan Kospin Jasa dengan nilai Rp3,17 Miliar.

Debitur yang hadir diwakili oleh pelaku usaha batik, pertanian, perkebunan, peternakan, konveksi, kerajinan, pedagang sayur dan ayam. Menko Airlangga juga sempat berdiskusi secara langsung kepada sembilan penerima manfaat KUR yang menampilkan produk usahanya dalam booth UMKM.

“Saya mengapresiasi peran perbankan yang telah menyalurkan KUR dengan sangat baik. Penyalurannya tinggi sekaligus penyaluran bantuan pendampingannya juga tinggi. Semoga ini bisa menaikkan pertumbuhan ekonomi dan masyarakat bisa sejahtera,” tutur Airlangga.

Menko Airlangga juga menyaksikan penyaluran bantuan pemberdayaan pesantren berupa bantuan untuk pembangunan dan renovasi program kemitraan EUREKA MART yang dikelola pesantren.

Bantuan pemberdayaan tersebut disalurkan bagi 10 pesantren dengan masing-masing menerima 200 juta rupiah. Melalui bantuan ini, pesantren diharapkan bisa melahirkan para santri yang mandiri dan berjiwa usaha.

Bantuan berupa Kartu Santri dari PT Telkom juga diserahkan kepada perwakilan Pondok pesantren dalam kesempatan itu. Selain untuk mendukung administrasi, monitoring, dan transaksi santri, adanya Kartu Santri ini juga berdampak kepada UMKM dengan adanya ekosistem ekonomi digital terintegrasi yang telah didesain di dalamnya.

Baca Juga: Tersinggung, Pejabat KLHK Mencak-mencak di Depan Mahasiswa Saat Webinar TN Komodo

Pemerintah terus berkomitmen untuk melakukan pemulihan ekonomi nasional sekaligus mengembangkan ekonomi syariah dan UMKM di Indonesia karena Indonesia memiliki potensi yang besar dalam ekonomi syariah.

Indonesia menduduki posisi ke-6 terbesar industri halal pada tahun 2020 dan menduduki urutan ke-7 total asset keuangan syariah terbesar di dunia dengan nilai 99 miliar dolar AS pada tahun 2019.

Penyalur dan Penjamin KUR juga memberikan bantuan pendampingan berupa Paket Instalasi Biogas Peternakan Rakyat, Paket Instalasi Oven Spesial Tea Perkebunan Teh Rakyat, dan Kartu Santri Program pesantren Go Digital Telkom.

Halaman:

Editor: Bagus Pribadi

Sumber: PikiranRakyat.com

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Kembali, GoTo PHK 600 Karyawan

Jumat, 10 Maret 2023 | 15:44 WIB
X