Dengan menjalankan puasa, wajib atau pun sunnah maka seseorang tersebut juga berlatih untuk mengatur hawa nafsunya. Puasa akan membuat seseorang menjadi terlindungi dari kerusakan akibat nafsu syahwat. Dalam surat Al Baqarah ayat 183, Allah berfirman:
Yaa ayyuhallaziina aamanu kutiba 'alaikumus-siyaamu kamaa kutiba 'alallaziina ming qablikum la'allakum tattaqun
Artinya, "Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa."
Rasulullah bersabda, "Puasa itu adalah perisai, maka apabila seorang dari kalian sedang melaksanakan puasa, janganlah dia berkata rafats (kotor) dan jangan pula bertingkah laku jahil (sepert mengejek, atau bertengkar sambil berteriak). Jika ada orang lain yang mengajaknya berkelahi atau menghinanya maka hendaklah dia mengatakan “Aku orang yang sedang puasa, Aku orang yang sedang puasa." (HR Imam Malik dalam Al-Muwaththa’ (1099), Imam Bukhari dalam Shahihnya (1894), dan Imam Muslim dalam Shahihnya (1151))
Baca Juga: Kasus Penganiayaan yang Libatkan Anak Ahok Dihentikan Polisi
2. Perbanyak doa.
Untuk mengendalikan nafsu syahwat, seseorang dapat memperbayak doa sebagai berikut:
Allahumma inni a'udzu bika min munkarootil akhlaaqi wal a'maali wal ahwaa
Artinya, "Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari akhlak, amal, dan hawa nafsu yang jelek)." (HR Tirmidzi, ia mengatakan bahwa hadits ini hasan) (HR Tirmidzi, no. 3591. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini sahih)
3. Perbanyak istighfar.