Mengajar di Daerah Pelosok dan Bencana, Guru ini Mampu Antarkan Siswanya Dapatkan Beasiswa ke Turki

HALUANRIAU.CO - Kodratnya manusia itu harus berpendidikan. Hal itulah yang diyakini Khadija Djimran, seorang guru tangguh asal Makassar yang mengabdikan dirinya di sekolah SMART Ekselensia Indonesia.

Wanita berusia 37 tahun yang akrab disapa Zah Dija tersebut sudah mengabdikan dirinya di SMART Ekselensia sejak Maret 2019, setelah sebelumnya bergabung sebagai relawan Sekolah Ceria Dompet Dhuafa yang ditempatkan di Lombok pasca bencana 2018 silam.

Guru yang dipercaya mengampu mata pelajaran Bahasa Inggris itu mengatakan, bahwa hal yang menggerakkan hatinya untuk menjadi relawan pengajar di daerah pelosok dan daerah bencana berangkat dari pengalaman masa kecilnya.

“Dulu keluarga kami pernah tinggal di NTT karena tugas ayah saya. Dan saat saya sekolah pernah terjadi gempa juga. Jadi saya cukup mengerti bagaimana perasaan anak-anak di daerah bencana”.

Baca Juga: Suami Istri Dilarang Melakukan Hubungan Seksual dengan 2 Cara Menurut Buya Yahya

Dengan mata berkaca-kaca, ia mengungkapkan, melalui pengalamannya mengajar di pelosok dan daerah bencana membuatnya sadar bahwa semua anak di negeri ini berhak mendapatkan pendidikan yang layak dan berkualitas.

Menurutnya, tak setiap anak memiliki pendidkan yang baik dari keluarga, masih banyak keluarga yang kurang akan pemahaman tentang pendidikan yang seutuhnya.

Ketekunan dan semangat mengajar Zah Dija dan rekan-rekan pun berbuah manis. Salah satunya adalah bisa mengantarkan salah satu siswanya yang bernama Ahmad Faisal meraih cita-cita.

Ya, Faisal adalah siswa asal Sulawesi, anak seorang buruh tani yang hidup dengan keterbatasan, meski demikian semangat belajarnya luar biasa. Tahap demi tahap, satu beasiswa ke beasiswa lain, dibantu dengan tulus oleh Dija. Dan tak menyangka proses itu membuahkan hasil. Faisal lolos beasiswa di Turki. Alhamdulillah.