HALUANRIAU.CO, SUMBAR - Himpunan Pengusaha Muda (HIPMI) Sumbar mendorong ekspor kopi besar-besaran ke Mesir. Saat ini, Mesir sedang membutuhkan banyak stok kopi dan rempah-rempah.
Dorongan ekspor ini merupakan tindaklanjut kunjungan Ketua Umum HIPMI Sumbar, Brian Putra Bastara ke Indonesia Trade Promotion Center (ITCP) yang ada di Dubai.
“HIPMI Sumbar yang difasilitasi Ketum BPP HIPMI, Mardani H Maming bertemu dengan Dirjen Pengembangan Eksport Nasional Kementrian Perdagangan, Didik Sumedi. Pertemuan dihelar di ITPC Dubai. Hasilnya positif untuk Sumbar,” terang Brian dalam keterangan tertulisnya yang diterima Haluanpadang.com, Jumat (5/11/2021) sore.
Dijelaskan Brian, dalam pertemuan itu terungkap kalau Mesir saat ini butuh kopi dan rempah yang cukup banyak. Kopi asal Sumbar bisa memenuhi kebutuhan Mesir itu. “Makanya kita dorong pemerintah daerah dan pengusaha untuk mengekspor kopinya ke Mesir. HIPMI hadir sebagai pembuka jalan,” terang Brian.
Baca Juga: Brian Putra Bastara: Nasi Padang jadi Identitas Indonesia Paling Digemari di Expo Dubai
Sebagai pembuka jalan, menurut Brian, HIPMI diberikan akses dan jaringan oleh Mardani H Maming untuk berkomunikasi dengan penampung kopi dan rempah.“Mardani H Maming sangat care dengan pengusaha-pengusaha lokal, dan petani, termasuk pengusaha dan petani Sumbar. Akses ekspor kopi ini sebagai bentuk kepedulian beliau,” tutur Brian.
Data Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Sumatera Barat, sampai September 2020, volume ekspor Kopi Minang sudah tembus 275 ton, dan nilainya diperkirakan sebesar Rp6,45 miliar. Selain dijual di pasar lokal, Kopi Minang juga diminati pasar ekspor. Diantara pasar ekspor Kopi Minang adalah, Malaysia, Korea Selatan, Hongkong dan beberapa negara Timur Tengah.
Perkebunan di Sumatera Barat, khususnya kopi tersebar di tujuh sentra produksi kabupaten. Seperti, Agam, Tanah Datar, Solok, Solok Selatan, Pasaman, Limapuluh Kota dan Pasaman Barat.
Jenis kopi Sumbar yang diperdagangkan dengan nama dagang Solok Rajo, Lasi, Robusta/Arabica Equator Talu, Kopi Kajai Spesialty, Charmintoran Coffee, Kopi Payo dan lain-lain untuk mendapat pengakuan spesifik dari (IG).
Pengakuan IG pada suatu produk diyakini akan membawa banyak dampak positif, terutama dari segi aspek perekonomian dan sosial, seperti mampu menghasilkan produk berdaya saing dan pada akhirnya mandongrak nilai jual suatu produk secara signifikan.
Tingginya potensi Kopi Minang inilah yang diharapkan Brian untuk bisa diekplorasi untuk peningkatan perekonomian. Nantinya, HIPMI Sumbar akan terus mengawal lalulintas ekspor kopi, sehingga harga dan mutunya tetap terjamin. Jika mutu atau kualitas terjamin, pangsa pasar kopi akan kian besar dan mendapat pengakuan.
Keberadaan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) di Dubai merupakan salah satu strategi Kementerian Perdagangan untuk mengoptimalkan promosi produk Indonesia dan meningkatkan ekspor Indonesia ke UEA dan Timur Tengah.
Kepala ITPC Dubai Khomaeni menyebutkan, pada kantor baru ITPC Dubai terdapat area khusus atau ruang pamer yang menampilkan berbagai produk unggulan Indonesia, terutama produk UMKM yang berpotensi diminati buyers UEA.
Artikel Terkait
Brian: Kualitas yang Utama dalam Penyajian Informasi
Brian Putra Bastara Jadi Pendaftar Pertama Caketum HIPMI Sumbar
Brian Putra Bastara Resmi Pimpin HIPMI Sumbar
Kabinet Bersama Pasti Bisa HIPMI Sumbar Segera Dikukuhkan, Brian: Pengusaha Akan Bersinergi dengan Pemerintah
Brian Putra Bastara Resmi Nahkodai HIPMI Sumbar 2021-2024, Terinspirasi Sosok Pengusaha Minang Basrizal Koto
Wakili Pengusaha Muda Indonesia di Expo 2020 Dubai, Brian Putra Bastara: Saatnya Sumbar Go Internasional
Brian Putra Bastara: Nasi Padang jadi Identitas Indonesia Paling Digemari di Expo Dubai