Pesawat Boeing 737 Max Diizinkan Kembali Terbang di Singapura Usai Lakukan Penilaian Teknis

- Selasa, 7 September 2021 | 14:40 WIB
Ilustras boeing  737 Max  | Sumber: PRNewsfoto/Boeing (Hand-out)
Ilustras boeing 737 Max | Sumber: PRNewsfoto/Boeing (Hand-out)

HALUANRIAU.CO, INTERNASIONAL - Beberapa kasus kecelakaan fatal yang menimpa Boeing 737 Max membuat beberapa negara mengeluarkan aturan larangan terbang untuk jenis pesawat tersebut.

Bahkan otoritas penerbangan Singapura mencabut larangan terbang terhadap pesawat Boeing 737 Max selama lebih dari 2 tahun, tepatnya sejak Maret 2019.

Namun, pada Senin 6 September Otoritas Penerbangan Sipil Singapura (CAAS) telah mencabut larangan tersebut.

Diketahui sebelumnya 737 Max telah menyelesaikan penilaian teknisnya, dikutip dari Straits Times.

Baca Juga: Meski Kaya Manfaat Minum Kopi Berlebihan Bisa Ciutkan Otak, Berikut Ini Takaran Minum Kopi yang Sehat

Keputusan ini terjadi setelah otoritas penerbangan lainnya  seperti Amerika Serikat dan Uni Eropa (UE) yang telah mengizinkan Boeing 737 Max.

CAAS mengatakan telah mengevaluasi perubahan desain yang dibuat pada pesawat oleh Boeing, yang disetujui oleh Administrasi Penerbangan Federal AS (FAA) dan otoritas validasi lainnya.

"CAAS juga meninjau data operasional penerbangan pesawat yang telah kembali beroperasi selama sembilan bulan terakhir dan mengamati bahwa tidak ada masalah keamanan yang mencolok," bunyi pernyataan itu. Berita ini dikutip dari pikiran-rakyat.com dengan judul Ikuti AS dan UE, Singapura Izinkan Pesawat Boeing 737 Max Kembali Terbang.

Boeing 737 Max dilarang terbang oleh otoritas penerbangan di seluruh dunia setelah dua kecelakaan dalam lima bulan dari Oktober 2018 hingga Maret 2019. Sebanyak 346 orang tewas dalam dua kecelakaan.

Baca Juga: Bantuan BPUM ke 21 Sudah Cair, Kadiskop UMKM Pekanbaru: Ada Penambahan Penerima Bantuan

Investigasi menunjukkan sistem penanganan penerbangan yang salah yang dikenal sebagai Sistem Augmentasi Karakteristik Manuver (MCAS) sebagai penyebab utama dalam kedua kecelakaan itu.

MCAS dimaksudkan untuk menjaga agar pesawat tidak berhenti saat naik, namun sistem otomatis malah memaksa hidung pesawat ke bawah.

Boeing telah membuat perubahan pada sistem dan juga pada pesawat, sehingga awak pesawat "kemungkinan tidak akan pernah mengalami situasi yang akan mengaktifkan MCAS".

CAAS Singapura telah mengeluarkan arahan untuk mengoperasikan pesawat, sejalan dengan pencabutan pembatasan.

Halaman:

Editor: Taufik Ilham

Sumber: PikiranRakyat.com

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Aimyon Rilis Single ke-14 'Ai no Hana'

Rabu, 7 Juni 2023 | 18:42 WIB

Anime TV Re:Zero Dapatkan Season ke-3

Sabtu, 25 Maret 2023 | 13:50 WIB

Seiyuu Alas Ramus, Hina Kino Umumkan Pernikahannya

Jumat, 24 Maret 2023 | 12:12 WIB

Anime Captain Tsubasa Dapatkan Musim ke-2

Kamis, 23 Maret 2023 | 14:20 WIB

Yamane An, Seiyuu 'Imut' Si Daijin Suzume

Kamis, 16 Maret 2023 | 16:44 WIB

Manga Hyakkano Dapatkan Adaptasi Anime

Selasa, 14 Maret 2023 | 15:06 WIB
X